Welcome to my blog

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Showing posts with label amerika. Show all posts
Showing posts with label amerika. Show all posts

Monday, July 8, 2013

Model Penyiksaan Baru di Penjara Guantanamo

Kuba, - Seorang tahanan di Guantanamo mengatakan penjaga penjara masih menggunakan cara kasar memaksa para tahanan untuk tetap terjaga di malam hari.

Shaker Aamer mengatakan kepada The Guardian bahwa penjaga membanting pintu hingga 300 kali setiap malam untuk menjaga narapidana agar tetap terjaga, seorang penjaga mengatakan pada Aamer bahwa ia mengikuti perintah atasannya.

"Dia mengaku kepada saya:" Ini perintah saya untuk terus menajaga para tahanan agar tetap terjaga dari malam ke malam,". Mereka membanting pintu mungkin 250 sampai 300 kali di malam hari, mengganggu kita agar tetap terjaga, dan berlanjut sampai sekitar 09:00 pagi baru akhirnya tenang.."

Saturday, June 29, 2013

Amerika Gelontorkan Senjata Mliter Lebih Banyak Lagi untuk Israel

New York - Amerika Serikat berencana untuk menyediakan paket senjata canggih lain ke Israel dalam upaya meningkatkan perlombaan senjata di Timur Tengah.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan diskusi antara Amerika Serikat dan Israel mengenai kesepakatan senjata sedang berlangsung.

Pesawat udara pengisi bahan bakar, radar canggih untuk pesawat F-15hingga delapan V-22 Osprey merupakan senjata-senjata baru yang akan dikirim. Pesawat jenis Ospreys sendiri dapat membawa dua lusin pasukan operasi khusus.

Kesepakatan itu akan menjadi bagian dari paket militer Tel Aviv yang mencakup satu miliar dolar yang mencakup delapan V-22 tilt-rotor, $ 500 juta untuk retrofit radar untuk pesawa F-15, dan satu miliar dolar untuk berbagai senjata lainnya.

Sebuah rilis pers Departemen Pertahanan mengatakan paket termasuk Boeing KC-135 "Stratotanker" yang dapat mengisi bahan bakar dan pesawat Ospreys dan pesawat jenis lainnya. Ini juga mencakup rudal anti-radiasi yang digunakan untuk menargetkan sistem pertahanan udara, dan radar canggih untuk armada F-15 Israel.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis untuk membicarakan kesepakatan senjata. 

Sebuah Penelitian dari Congressional Research Service (CRS) menunjukkan bahwa Amerika Serikat memberikan Israel lebih dari $ 67 milyar dollar bantuan militer yang didanai pembayar pajak dan pinjaman antara 1968 dan 2008.

Pada tahun 2007, mantan presiden George W. Bush menandatangani perjanjian dengan Israel untuk memberikan tambahan $ 30 miliar dalam senjata untuk 2009-2018.


Israel telah dan akan terus akan diizinkan untuk menggunakan sekitar 25 persen dari bantuan militer AS untuk membeli peralatan dari produsen. (T/P05)

Friday, February 1, 2013

BEASISWA UNTUK HAPUS ISLAMPHOBIA DI AMERIKA


Sebuah asosiasi mahasiswa muslim di Amerika telah mengambil inisiatif yang unik dengan memberikan beasiswa kepada siswa dalam rangka menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam dan untuk menyebarkan ajaran Islam yang sesungguhnya.

Islam adalah agama kedua terbanyak pemeluknya di seluruh dunia dengan 1,5 miliar pengikut. Namun demikian, Islamophobia masih berlanjut di negara-negara barat bahkan di lembaga pendidikan termasuk kampus University of Washington.

Untuk membantu menghilangkan stereotip dan menyebarkan pengetahuan tentang agama, Asosiasi Mahasiswa Muslim Amerika (MSA) telah membentuk beasiswa tahunan sebesar $1.000 untuk dua mahasiswa baru atau mahasiswa transfer. Ini adalah beasiswa pertamakali yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh MSA ke tingkat nasional.

 "Masyarakat kita dan negara perlu menyadari bahwa kaum Muslim juga warga Amerika dan kami bekerja keras untuk Amerika yang lebih baik dan lebih progresif," kata Presiden MSA Ahsen Nadeem.

Salah satu persyaratan mendapatkan beasiswa tersebut adalah mengisi sebuah essai bertemakan mengapa mereka "merasa penting untuk mendorong identitas Muslim dalam kalangan Muslim di kampus dan untuk menghilangkan citra buruk terhadap Islam."

Nadeem juga mengatakan bahwa MSA berusaha untuk terbebas dari label dan mengakhiri diskriminasi melalui rapat, di mana para anggota menyebarkan kebenaran tentang Islam.

MSA adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa di kampus, komunitas tersebut mengadakan beberapa acara setiap tahun. Pada bulan Februari komunitas tersebut akan menjadi tuan rumah acara Fast-a-thon, dimana siswa diharapkan untuk meningkatkan kesadaran tentang kelaparan dan tunawisma di komunitas mereka. Acara lainnya, seperti Pekan Kesadaran Islam, akan dilangsungkan nanti pada akhir tahun ajaran.

Tariq Yusuf, seorang anggota di MSA memberitahu bahwa MSA adalah salah satu dari sedikit komunitas yang menawarkan beasiswa uang kepada mahasiswa.

Dia mengatakan, "Kami ingin mengadakan acara ini sebagai tradisi. Kami berharap kami dapat terus mengumpulkan uang yang cukup untuk berlangsungnya acara ini untuk tahun yang akan datang. "

Esai lomba berfokus pada dua tujuan MSA yang diharapkan bias untuk dicapai. Tujuan ini termasuk menyediakan komunitas yang aman dan ramah bagi siswa Muslim dan meningkatkan kesadaran Islam di Universitas Washington.

Pemandangan di kampus Universitas Washington
Anggota MSA percaya bahwa dengan mengembangkan sebuah beasiswa yang membahas masalah stereotip Muslim dan tersedia bagi Muslim dan non-Muslim, diharapkan hal tersebut akan bisa mencapai kedua tujuan mereka.

A SCHOLARSHIP TO ERASE ISLAMPHOBIA IN AMERICA


An association of Muslim students in the United States has taken a unique initiative by providing scholarships to students in order to remove prevailing misconceptions about Islam and to spread the real message of Islam which is of love, peace and tolerance.

Islam is the second-most practiced religion across the globe with 1.5 billion followers. Despite that number, Islamophobia still persists in the western countries even at the educational institutes including the campus of University of Washington (UW).

To help dispel stereotypes and spread awareness about the religion, the UW Muslim Students Association (MSA) has established an annual scholarship of $1,000 for two freshmen or transfer students. This is the first-known scholarship developed by an MSA chapter nationwide.

 “Our society and country needs to internalize the reality that Muslims are also Americans and we are working hard for a better and more progressive America,” MSA President, Ahsen Nadeem, said..

The application essay to the scholarship asks applicants that why they “feel it is important to encourage the Muslim identity within Muslims on campus and [to] dispel stereotypes against Islam.”

He also said that the UW MSA seeks to be rid of labels and put an end to discrimination through its meetings, in which the members spread the truth about Islam.

Pope said that the MSA is one of the more active RSOs on campus, holding multiple events each year. In February the organization will be hosting its annual Fast-a-thon, where students fast to raise awareness about hunger and homelessness in their communities. Other events, such as Islam Awareness Week, will happen later in the school year.

Officer Tariq Yusuf informed that the MSA is one of the few RSOs to offer any financial award and is eager to offer financial assistance to students.

He said, “We want to establish this as a tradition. We are hoping we can continue to raise enough money to keep this going for years to come.”

The application essay focuses on the two goals the MSA hopes to achieve. These goals include providing a safe and welcoming community for Muslim students and raising awareness of Islam in the UW and the U-District area.

MSA members believe that by developing a scholarship that addresses the issue of Muslim stereotypes and is available for both Muslims and non-Muslims, they are accomplishing both of their goals.

Wednesday, January 30, 2013

CHOMSKY: AMERICA IS A LEADING TERRORIST COUNTRY

American academic Noam Chomsky says the United States will be recognized as a leading terrorist state if international law is applied.

“I took the official definitions of terrorism, which were very good, I took the definition that is given in US and British law, which is a fine definition but has a flaw; If you apply it, it turns out the United States is one of the leading terrorist states in the world,” Chomsky told Press TV in an interview on Tuesday.

The academic added that he had predicted the ongoing so-called war on terror by the US when Ronald Reagan was president in the 1980s.

“I’ve been writing about terrorism since 1981, since Ronald Reagan came into office and declared that a war on terror would be the centerpiece of the American policy,” Chomsky stated.

He called into question the legality of the US-led invasion of Iraq in 2003, saying, “The US and Britain tried to provide a kind of a thin legal cover for the invasion. The legal cover was, as you know, that Saddam had not ended his programs of weapons of mass destruction.”

US-led forces attacked Iraq in 2003 and toppled Saddam Hussein on the pretext of possessing weapons of mass destruction. But no WMD was ever discovered in Iraq.

At the peak of the US-led military operation in Iraq, there were 170,000 US troops and more than 500 bases in Iraq.

Avram Noam Chomsky was born December 7, 1928, he is an American linguist, philosopher, cognitive scientist, logician,historian, political critic, and activist. He is an Institute Professor and Professor (Emeritus) in the Department of Linguistics & Philosophy at MIT, where he has worked for over 50 years. In addition to his work in linguistics, he has written on war, politics, and mass media, and is the author of over 100 books.

PARA SISWA DI AMERIKA KINI BOLEH MELAKSANAKAN SHOLAT DI SEKOLAH

Muslim di Amerika Serikat seperti mendapatkan angin segar ketika pemerintah menyatakan seluruh siswa di AS yang beragama Muslim diperbolehkan melakukan ibadah di sekolah. tak adal lagi peraturn yang membatasi agama seseorang.
 
"Saya senang bagaimana kita telah mampu menghadapinya tanpa menjadi masalah," kata Cheryl J. Logan, Kepala Sekolah Menengah Parkdale di wilayah Prince George.

Berdasarkan peraturan itu, siswa yang memperoleh izin orang tua dan mendapat nilai tinggi akan diberikan waktu untuk melakukan shalat. Logan berpendapat peraturan tersebut akan mendorong siswa untuk lebih bekerja keras meningkatkan nilai-nilai mereka guna mendapatkan izin melakukan shalat.

Saat ini, sekitar 10 siswa Muslim di sekolah itu diperbolehkan mengambil waktu istirahat mereka untuk melakukan shalat.

Menurut Logan, ketika siswa Muslim melakukan shalat di hari sekolah beberapa guru Kristen marah dan mengatakan kepada para siswa tersebut "ini adalah sekolah Kristen."

Dia menambahkan, dirinya menjelaskan kepada siswa Muslim bahwa sekolah negeri tidak religius, namun memperbolehkan siswa mempraktekkan agama mereka dalam beberapa cara. Berdasarkan hukum AS, sekolah negeri dilarang melakukan doa agama.

Para ahli berpendapat perizinan bagi siswa Muslim untuk melakukan ibadah secara hukum diperbolehkan. "perizinan tentu diperbolehkan," kata Charles Haynes, direktur Proyek Pendidikan Kebebasan Beragama di Newseum yang menulis dan berbicara tentang kebebasan beragama dan agama dalam kehidupan publik Amerika.

Haynes mengatakan perizinan ibadah agama di sekolah umum berbeda-beda tergantung pada hukum negara di mana sekolah berada. Beberapa negara dalam undang-undangnya mengizinkan  sekolah untuk "memperlakukan setiap orang dengan cara yang sama tanpa pengecualian atau memberikan perizinan khusus untuk alasan agama."

Haynes, bagaimanapun, tidak menyetujui ide yang mengizinkan siswa dengan nilai tinggi saja yang bisa melakukan shalat.

Isu melakukan shalat di sekolah umum telah menjadi isu yang diperdebatkan di Amerika Serikat.  Pada 2000, Mahkamah Agung AS menegaskan kembali larangan beribadah di sekolah umum di Texas.