Welcome to my blog

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, July 11, 2013

Misteri Dibalik Tragedi G 30 S-PKI

Hingga kini kronologis terjadinya peristwa 30 September 1965 yang kita kenal dengan sebutan G-30-S/PKI, masih menjadi misteri. Pasalnya, "kisah" yang disosialisasikan pemerintahan Orde Baru terkait peristiwa itu, bahkan didokumentasikan dalam bentuk film layar lebar dengan judul yang sama, dianggap tidak akurat karena dinilai tidak sesuai dengan fakta sejarah yang sebenarnya.



Dari berbagai refrensi yang diperoleh, diketahui kalau salah satu tragedi paling berdarah dalam sejarah Tanah Air kita itu merupakan hasil konspirasi antara ambisi segelintir anak negeri yang ingin menjadi penguasa, dengan kepentingan asing yang tergiur oleh kekayaan alam Indonesia yang gemah ripah loh jinawi. Karenanya, tak heran jika tragedi yang menelan korban hingga ratusan ribu jiwa itu dibicarakan dan nama CIA (Central Intelligence Agency) pasti disebut-sebut. Tapi benarkah Amerika Serikat terlibat dalam tragedi yang berbuntut pada tergulingnya Soekarno dari kursi kepresidenan itu?

Tahukah Anda Negara yang Paling Kaya di Dunia ini ?

Tidak banyak yg tau negara terkaya di dunia

Apakah amerika dgn kcngghan teknologinya?atau eropa?atau timur tengah yg minyak nya melimpah?

Monday, July 8, 2013

Model Penyiksaan Baru di Penjara Guantanamo

Kuba, - Seorang tahanan di Guantanamo mengatakan penjaga penjara masih menggunakan cara kasar memaksa para tahanan untuk tetap terjaga di malam hari.

Shaker Aamer mengatakan kepada The Guardian bahwa penjaga membanting pintu hingga 300 kali setiap malam untuk menjaga narapidana agar tetap terjaga, seorang penjaga mengatakan pada Aamer bahwa ia mengikuti perintah atasannya.

"Dia mengaku kepada saya:" Ini perintah saya untuk terus menajaga para tahanan agar tetap terjaga dari malam ke malam,". Mereka membanting pintu mungkin 250 sampai 300 kali di malam hari, mengganggu kita agar tetap terjaga, dan berlanjut sampai sekitar 09:00 pagi baru akhirnya tenang.."

Us Uses Sleep Deprivation At Guantanamo Prison



Cuba, – A prisoner at Guantanamo says the prison’s guards are still using harsh sleep deprivation techniques by forcing detainees to stay awake at nights.

Shaker Aamer told The Guardian that guards slam doors up to 300 times a night to keep inmates awake, saying that one guard had told him that he was following orders.

Hasil Rukyat akan Diumumkan Senin Petang

Jakarta – Dewan Hisan dan Rukyat (DHR) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) akan melakukan rukyatul hilal (melihat bulan) Senin sore 29 Sya’ban 1434 bertepatan 8 Juli 2013, untuk menetapkan awal Ramadhan 1434 Hiriyah.

Sekretaris DHR Wahyu Iwa Sumantri mengatakan, rukyatul hilal dilaksanakan berlandaskan pada tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

“Berpuasalah dengan melihat bulan, dan berbukalah atau id dengan melihat bulan,” kata Wahyu, mengutip hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tentang perintah mengadakan rukyatul hilal.

DHR menyelenggarakan rukyatul hilal di beberapa tempat di Indonesia, Malaysia, Yaman, Sudan, Palestina dan Arab Saudi. Di samping itu juga memantau berita terlihatnya hilal di negeri-negeri lainnya.

The First of Ramadhan Will Be Announced Today !!

Jakarta,  – Dewan Hisab dan Rukyat (DHR/hisab and rukyat council) Jama'ah Muslimin (Hizbollah) will do rukyatul hilal (seeing newmoon of ramadhan) on Monday afternoon 29 Sha'ban 1434 / 8 July 2013, to define the beginning of Ramadan.

DHR Secretary Wahyu Iwa Sumantri said, seeing moon is according to guidance of Allah and His Messenger.

"Do Fasting with a look at the moon, and eat or pray eid if you see the moon," quoting the hadith of Prophet Muhammad (Pbuh) about rukyatul hilal command.

Sunday, July 7, 2013

Dosa Apa Mursi Sehingga Dikudeta oleh Militer ???

Mesir kembali bergejolak dengan ditumbangkannya Presiden Muhammad Mursi dari puncak kekuasaan. Presiden yang terpilih secara sah melalui pemilu itu dikudeta oleh kalangan liberal, Kristen koptik, sekuler, dan komunis.

Kudeta yang dipimpin oleh Abdul Fatah As-Sisi itu jelas tidak sah. Majelis tinggi Syura Mesir dengan suara mayoritas sepakat untuk tidak mempercayai Abdul Fatah As-Sisi, ketua  angkatan bersenjata Mesir yang baru saja melakukan kudeta sepihak terhadap kepemimpinan presiden Muhammad Mursi. As-Sisi dianggap banyak pihak melakukan pengkhianatan besar terhadap negara.

Marhaban yaa Ramadhan, bulan yang Begitu Dinanti

Marhaban yaa Ramadhan. Itulah sikap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila akan memasuki bulan suci Ramadhan. Selamat datang wahai Ramadhan, engkau adalah sayyidus syuhur, induknya semua bulan, engkau adalah tamu yang agung, tamu yang membawa berkah bagi kaum muslimin khususnya, dan umat manusia pada umumnya.

Karena Ramadhan merupakan bulan pengampunan, mengampuni dosa-dosa orang beriman dengan puasanya, karena Ramadhan pula orang-orang yang berpuasa terjaga dari gangguan syetan, dengan Ramadhan pula Allah  hendak meningkatkan derajat orang beriman dengan derajat muttaqin dalam firman-Nya

Uri Ariel Bersumpah Bangun Kuil di Reruntuhan Al-Aqsha

Menteri Perumahan Israel, Uri Ariel bersumpah akan membangun kuil di reruntuhan kompleks Masjid Al-Aqsha.

“Pemerintah harus membangun kuil kedua di atas reruntuhan kompleks Masjid Al-Aqsha di Yerusalem (Al-Quds),” kata Ariel seperti dikutip harian berbahasa Ibrani Ma’ariv, Jumat (5/7).

Menteri Ariel menyatakan, warga Yahudi banyak membangun kuil, namun mereka sangat perlu membangun kuil hakiki di bukit kuil yang saat ini ditempati Masjid Al-Aqsha.

"Kami telah membangun banyak bangunan, termasuk banyak 'kuil kecil'," kata menteri dari partai ekstrimis kanan Habayit Hayehudi (Rumah Yahudi) dengan menggunakan istilah yang digunakan dalam dunia Yahudi merujuk ke rumah-rumah ibadat.

Reaksi Pemimpin Dunia Setelah Mursi Dikudeta


Para pemimpin dunia bereaksi dengan waspada atas pergolakan politik di Mesir yang terjadi menjelang penggulingan Presiden Mesir, Muhammad Mursi. Para pemimpin dunia meminta militer Mesir untuk segera memulihkan situasi politik di negara itu.

Pada Rabu (3/7) pukul 21.00 Waktu Kairo Menhan Mesir, Jendral Abas As-Sisi secara 'sepihak' resmi memberhentikan Mursi dari jabatannya sebagai presiden dan kekuasaan sementara dipegang oleh Mahkamah Konstitusi.

Wednesday, July 3, 2013

Mursi Tegaskan Tidak Akan Mundur

Kairo – Presiden Mesir Mohamed Mursi, telah menuntut pada para tentara untuk mencabut sebuah ultimatum untuk menyelesaikan krisis politik bangsa, Mursi mengatakan bahwa ia tidak akan didikte.

Mursi bersikeras pada "legitimasi konstitusional" di akun Twitter-nya pada Selasa malam, beberapa jam setelah Angkatan Darat mengeluarkan rencana untuk membubarkan parlemen, menulis ulang konstitusi dan menyelenggarakan pemilu baru jika ia tidak bisa mengakhiri protes terhadap pemerintahannya pada Rabu.


Morsi Tells Egypt Army To Withdraw Ultimatum


Cairo – The Egyptian president, Mohamed Morsi, has demanded the army withdraws an ultimatum to resolve the nation's political crisis, saying that he will not be dictated to.

Morsi insisted on his "constitutional legitimacy" on his Twitter account on Tuesday night, hours after the Army published a plan to disolve parliament, rewrite the constitution and hold new elections if he could not end protests against his rule by Wednesday.

Morsi faces huge pressure to resign from his position, and a warning from the military that politicians must resolve the crisis or face the army's transitional "roadmap".

Morsi Abandoned By Six Ministers


Cairo – President Mohamed Morsi and his opponents given deadline to end political stalemate, in the other hand Mursi left by six ministers in his cabinet.

They were the tourism minister, Hisham Zaazou; communication and IT minister Atef Helmi; the minister for legal and parliamentary affairs, Hatem Bagato; water minister Abdel Qawy Khalifa; and environment minister Khaled Abdel-Aal.


Perlahan Mursi Ditinggalkan Para Menteri di Kabinetnya

Kairo - Presiden Mohamed Mursi dan lawan-lawannya diberikan batas waktu untuk mengakhiri kebuntuan politik, di sisi lain Mursi ditinggalkan oleh enam menteri di kabinetnya.

Mereka adalah menteri pariwisata, Hisham Zaazou, menteri komunikasi dan IT Atef Helmi, menteri urusan hukum dan parlemen, Hatem Bagato, menteri pengairan Abdel Qawy Khalifa, dan menteri lingkungan Khaled Abdel-Aal.

Yang terbaru, menteri ke-enam yang mengundurkan diri dari kabinet Mursi adalah Menteri Luar Negeri Mohamed Kamel Amr, baru-baru ini ia mengumumkan pengunduran dirinya, Aljazeera melaporkan.

Tuesday, July 2, 2013

اتفاق تعاون بين جامعة بخت تارضا و معهد الفتح الإسلامي




تم اتفاق التعاون بين جامعة بخت تارضا بالسودان ومعهد الفتح الإسلامي الإندونيسي حيث وقع مدير جامعة بخت تارضا,الدكتور عبد الوهاب محمد مصطفى و مدير معهد الفتح الإسلامي,الأستاذ يخشى الله منصور مذكرة التفاهم يوم السبت في مدينة بوغور إندونيسيا كما شارك عبد الوهاب في التبليغ الأكبر الذي عقدته جماعة المسلمين (حزب الله) لفترة ما بين 27-30 حزيران/يونيو 2013 بأندونيسيا.  

و أعرب الدكتور عبد الوهاب فرحته بزيارته لمسلمي أندونيسيا خلال برناج التبليغ الأكبر قائلا,"أتشرف بهذه الزيارة حيث أنني أشارك في التبليغ الأكبر و أوقع مذكرة التفاهم بين جامعة بخت تارضا و معهد الفتح الإسلامي."

و كانت جامعة بخت تارضا تمنح منحا دراسية لطلاب معهد الفتح الإسلامي على مستوى دكتورة بالمقارنة إلى تكليف مائة و عشرين مليون روبية لإكمال الدراسة على هذا المستوى.

Konsep Ummat dalam Al-Quran

Kaum Muslimin saat ini di seluruh dunia, mulai dari negara-negara muslim dan yang tinggal di negara-negara non-muslim diperkirakan ada sekitar 1,7 milyar atau sekitar hampir seperempat penduduk dunia.
Namun, sangat disayangkan sekali saat ini umat Islam belum menampilkan kualitas yang tangguh dan kokoh, padahal aspek SDA-nya sudah cukup kuat.
Umat Islam yang mestinya di depan karena ada kaitan dengan lafal umat, amam, imam, bahkan umm yang bermakna ibu yang seharusya dihormati, ternyata malah mengekor pada orang orang lain, baik aqidah dan ibadah yang sekarang sedang hancur oleh orang yang menamakan dirinya liberalisme dan pluralisme, serta adanya aliran sesat.

Rector of University Bukhta Ridha (Sudan) invites Muslim to Unite through Islamic Education

Rector of the University Bukhta Ridha Sudan, Sheikh Prof. Dr. Abdel Wahab Mohammed Mustafa invites Muslims to unite through Islamic education.

"The split happened even in education, one way of uniting Muslims is through the unification of Islamic education. Islamic education or tarbiyah Islamiyah, can straighten the morals," he said on Talim Sha'ban Jamaah Muslimin (Hizbullah) 1434 in Bogor, on Saturday (29/6).

According to him, Tarbiyah Islamiyah is a process to improve the ummah, with good Islamic education then Muslims will be victorious again.

"Something important must take precedence over non-essential, in the process of Tarbiyah we must take a variety ways to achieve it" he said.

He added tarbiyah Islamiyah has wide meaning, to make better people. "Tarbiyah islamiyah is closely related to Islamic law," Abdel Wahab said.

Rector of the University Bukhta Ridha Sudan, Prof. Sheikh. Dr.. Mustafa Mohammed Abdel Wahab became one of the speakers at the event Ta'lim Sha'ban Jama'ah Muslimin (Hizbullah) 1434 which was held in Pesantren Al-Fatah, Bogor during 29-30 June 2013. The event also attended by Head of Rabithah Palestinian cleric in Yemen, Sheikh Muhammad Mahmud Shiyam and the chairman of PERSIS Prof. Dr.. Maman Abdurrahman, M.A.

Muslim Traders can Defeat Jewish Traders

Islamic economy can beat the Jewish economy through trading, Islam came through tijaroh (trade) as a mean to spread Islam as a religion.

"Muslim trader could defeat the Jewish trader if there are no usury, no element of ghurur (fraud), antarodhin (no coercion between sellers and buyers)," said Yakhsyallah Mansur, leader of Ma’had Al Fatah Indonesia.

"As a Muslim we have to pay attention to the requirements to be a good trader with the intention of worship and in accordance to sunnah as the Prophet Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam and his companions do" he explained.

Yakhsyallah explained in sha’ban event which was held in Pesantren Al Fatah, on Sunday (30/6) that the traders must do shalat as the priority than trading.

He also expects that if the traders have got the benefit so they have to divide it into three parts, one third for themselves, one third as infaq and shadaqa, and one third as the capital.

Previously Dudin Shobarudin, participants from Malaysia expects the market should sell homemade product such as sauce, ketchup etc.

He also added that it is better to build a permanent market which has different time visiting between men and women in order to avoid ikhtilat (mingling between men and women).

Chairman of the Market committee, Muqorrobin, was intending to make it permanent market building. "Later on Insha Allah we will build a permanent market here," he said. 

Monday, July 1, 2013

Maradona yang Berujung Pada Kekecewaan


Sudah datang jauh-jauh ternyata cuma bikin kecewa. Kurang lebih itulah gambaran perasaan para fans Maradona atas kedatangan sang legenda hidup asal Argentina. Kedatangannya ternyata hanya bikin kecewa, ya memang mengecewakan terutama yang sudah beli tiket seharga ratusan ribu demi melihat aksi Maradona.


Saturday, June 29, 2013

US GIVES MORE DOLLARS FOR ISRAEL ARMY

New York, – The United States is planning to provide another package of advanced weapons to Israel in a bid to elevate the arms race in the Middle East.

According to Press TV, the U.S. State Department said the discussions between the United States and Israel about the arms deal are ongoing, USA Today reported.

Air-refueling aircraft, advanced radars for F-15 fighter jets and up to eight V-22 Ospreys are among the new weapons. Landing like a helicopter, Ospreys can carry two dozen special operations forces over long distances at aircraft speeds.

Amerika Gelontorkan Senjata Mliter Lebih Banyak Lagi untuk Israel

New York - Amerika Serikat berencana untuk menyediakan paket senjata canggih lain ke Israel dalam upaya meningkatkan perlombaan senjata di Timur Tengah.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan diskusi antara Amerika Serikat dan Israel mengenai kesepakatan senjata sedang berlangsung.

Pesawat udara pengisi bahan bakar, radar canggih untuk pesawat F-15hingga delapan V-22 Osprey merupakan senjata-senjata baru yang akan dikirim. Pesawat jenis Ospreys sendiri dapat membawa dua lusin pasukan operasi khusus.

Kesepakatan itu akan menjadi bagian dari paket militer Tel Aviv yang mencakup satu miliar dolar yang mencakup delapan V-22 tilt-rotor, $ 500 juta untuk retrofit radar untuk pesawa F-15, dan satu miliar dolar untuk berbagai senjata lainnya.

Sebuah rilis pers Departemen Pertahanan mengatakan paket termasuk Boeing KC-135 "Stratotanker" yang dapat mengisi bahan bakar dan pesawat Ospreys dan pesawat jenis lainnya. Ini juga mencakup rudal anti-radiasi yang digunakan untuk menargetkan sistem pertahanan udara, dan radar canggih untuk armada F-15 Israel.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis untuk membicarakan kesepakatan senjata. 

Sebuah Penelitian dari Congressional Research Service (CRS) menunjukkan bahwa Amerika Serikat memberikan Israel lebih dari $ 67 milyar dollar bantuan militer yang didanai pembayar pajak dan pinjaman antara 1968 dan 2008.

Pada tahun 2007, mantan presiden George W. Bush menandatangani perjanjian dengan Israel untuk memberikan tambahan $ 30 miliar dalam senjata untuk 2009-2018.


Israel telah dan akan terus akan diizinkan untuk menggunakan sekitar 25 persen dari bantuan militer AS untuk membeli peralatan dari produsen. (T/P05)

Friday, June 28, 2013

ELDERLY PILGRIMS FROM INDONESIA CAN PERFORM PILGRIMAGE THIS YEAR

Jakarta - Minister of Religious Affairs Suryadharma Ali said the pilgrims of old age (elderly) and one who use a wheelchair can perform the pilgrimage in 1434 hijriyah. This revised the previous plan that prohibits elderly pilgrims and the Government of Saudi Arabia has already provide facilities for their tawaf.

"The Saudi government has made a special tawaf route for the elderly (seniors) and wheelchair users.", Suryadharma said at Soekarno-Hatta Airport, Jakarta, Thursday (27/06), according to report from Relligious Affairs website.

Ministry of Religious Affairs made a visit to Saudi since last Sunday to deliver a letter from President Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) related to an objection after there is a reduce about 20 percent of the quota of Haj 211.000/year.

On arrival at the airport, the Minister held a press conference immediately to explain the result of the meeting.
Before this decision, Indonesian government banned elderly pilgrims and wheelchair users to be dispatched to the holy land.

However, after receiving an explanation from the Ministry of Hajj of Saudi Arabia, Abdul Aziz Khoja, and Deputy Minister of Haj, Hatim Qadi, it believes that the elderly (seniors) with a wheelchair can be dispatched.

"The pilgrims elderly (seniors), including those using wheelchairs are pilgrims who have entered in the quota which will be flown in 2013. While the pilgrims who had performed the pilgrimage, can not be deployed ", said Suryadharma Ali.

Suryadharma Ali explains, the Masjidil haram is actually not being renovated. But it is more correct to say, dismantled and expanded. Before it was renovated the capacity for tawaf was 48.000/hour, but now only 22.000/hour. It is the result of the demolition and expansion that is expected to finish until 2016.

According to physical condition of the expansion project, it is estimated by Suryadharma that the project will be finished in 2016. So, it's not impossible that cutting the quota 20 percent will last for the next four years. 

Thursday, June 27, 2013

Joserizal Calls on Muslim to Stop War in Syria

An activist from MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) dr. Joserizal Jurnalis, Sp.OT calls on Indonesian muslims to stop the war in Syria.

"They should discus together to negotiate, so it does not increase the number of victims from citizens," Joserizal said in open discussion entitled "Why Syria ?" in Jakarta, Wednesday (26/6).

According to him, one of the efforts is to allow international humanitarian organizations to enter Syria to help both parties.

"Humanitarian agencies including MER-C should be allowed to help both sides, but it must bring neutrality and independence," said MER-C Presidium that build Rumah Sakit Indonesia in Gaza.

Jerry D. Gray: Zionist Always Make Distortion in News

Jakarta, - Author and international political observer Jerry D. Gray said the Zionist always make distortion in every news aiming of pitting fellow Muslims.

"With the proliferation of distortion in Islamic world, citizens of a country can be played off as the Sunni-Shia issue, until there is a big case of war and bloodshed like in Syria," he said at the Open Discussion "Why Syria" in Jakarta, Wednesday ( 26/6).

Jerry, a former U.S. Air Force soldier who had served in Saudi Arabia, said that the conflict in Syria and in other Muslim countries is already programmed by America.

"America, Britain and its allies are destroying the Muslim countries, including Syria," Jerry said.
According to him, in fact the common enemy of Muslims are zionist, which is an organization controlled by freemasonry and Illuminati.

"The world is controlled by Zionists, it can only be fought with unity Muslims worldwide," Jerry added.
He feels ashamed and sad, why as a Muslim, even among them there is one family, must kill each other.

In respond to the conflict in Syria, he said that the Syrians became the victim of slander and pitting by Americans. Americans want the bloody conflict in Syria not to get it over with.

"Americans now they don’t believe their government who always make a detrimental policy, making a lot of enemies, and the result millions of people died," he said.


He called on all Muslims components to increase religious awareness and the importance of establishing the unity of Muslims. (L/P06/P10/P015/P05/R1).

Alasan Israel Minta Maaf Pada Turki

Permintaan maaf Israel kepada Turki yang diwakili oleh Perdana Menteri Israel Binyamin Netanyahu via telepon yang diterima oleh Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan, menjadi isu hangat diseluruh media massa, akhir-akhir ini.

Banyak orang yang  bertanya dan terkejut atas tindakan Israel tersebut. Mengutip perkataan Yassir al Zaatara bahwa “Israel tidak terbiasa meminta maaf kepada siapa pun, yang ada dia sering menerima permintaan maaf.

Apa yang melatar belakangi Israel membuat permintaan maaf Netanyahu dengan menelpon Erdogen dan menjadi pembahasan banyak kalangan?


Memahami makna Laailaha Illallah (bag 2)

Makna Syahadat "Asyhadu an laa ilaha illallah"

بسم الله الرحمن الرحيم


Kalimat لا إله إلا الله (Laa ilaha illallah) dinamakan dengan kalimat tauhid karena dengan kalimat ini orang yang mengucapkannya dianggap sebagai seorang muslim yang bertauhid kepada Allah selama dia tidak melakukan hal-hal yang bisa membatalkan ketauhidannya. Orang yang berada di luar Islam tidak dinamakan muslim yang bertauhid, akan tetapi dinamakan kafir atau musyrik karena dia telah menyekutukan Allah atau mencari tuhan lain selain daripada Allah.


Kalimat لا إله إلا الله bermakna: "Tidak ada sesembahan yang berhak dan patut disembah melainkan Allah semata."

Dalil atas makna ini adalah firman Allah ta'ala:
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

“Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan atau Tuhan yang berhak untuk disembah) selain Allah.”  [QS Muhammad: 19]

Dan firman Allah :
ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ

“(Kuasa Allah) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah dialah (Tuhan) yang Haq (berhak untuk disembah), dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah itulah yang batil. Sesungguhnya Allah dialah Al ‘Aliyy (Yang Maha Tinggi) lagi Al Kabir (Yang Maha Besar).”  [QS Al Hajj: 62]

Makna dan Syarat Laa Ilaaha Ilallah (لا إله إلا الله)


Makna Laa Ilaaha Ilallah menurut para ulama ahlussunnah dari kalangan salaf (terdahulu) sampai sekarang begitu pula para muhaqqiq (ulama peneliti) adalah:
لا معبود بحق إلا الله

(Laa ma’buuda bi haqqin ilaallaah)
“Tidak ada (sesembahan) yang diibadahi dengan benar selain Allah.”

Yaitu beritikad dan berikrar bahwasanya tidak ada yang berhak disembah dan menerima ibadah kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala, mentaati hal tersebut dan mengamalkannya. Kalimat Laa Ilaaha Illallah ini mengandung makna penafian (نفي /peniadaan) sesembahan selain Allah pada kalimat Laa Ilaaha (لاإله). Kemudian itsbat (إثبات/penetapan) untuk Allah semata pada kalimat Illallah (إلا الله).


Khabar Laa ilaaha illallah harus ditaqdirkan dengan bihaqqin (بحق /yang hak), tidak boleh ditaqdirkan dengan maujud (موجود/ada). Karena ini menyalahi kenyataan yang ada, sebab tuhan yang disembah selain Allah banyak sekali. Hal itu akan berarti bahwa menyembah tuhan-tuhan tersebut adalah ibadah pula untuk Allah. Ini tentu kebatilan yang nyata.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan) selain Allah.” (QS. Muhammad: 19
Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullah,
فالعلم بمعناها واجب و مقدم على سائر أركان الإسلام
“Mengetahui makna Laa Ilaaha Illallah adalah wajib dan harus didahulukan dari seluruh rukun Islam yang lainnya.”
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من قال لا إله إلا الله مُخلِصا دخل الجنة

“Barangsiapa mengucapkan Laa Ilaaha Illallah dengan keikhlasan hati, pasti ia masuk surga.” (HR. Ahmad, hadits shahih)
Orang yang ikhlas ialah yang memahami Laa Ilaaha Illallah, mengamalkannya, dan menyeru kepadanya sebelum menyeru kepada yang lainnya. Sebab kalimat ini mengandung tauhid (pengesaan Allah), yang karenanya Allah menciptakan alam semesta ini.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menyeru pamannya Abu Thalib ketika menjelang ajal,
يا عم قل لا إله إلا الله ، كلمة أحاجّ لك بعا عند الله “، و أبى أن يقول لا إله إلا الله

“Wahai pamanku, katakanlah, ‘Laa Ilaaha Illallah’ (Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah), seuntai kalimat yang aku akan berhujjah dengannya untukmu di sisi Allah, maka ia (Abu Thalib) enggan mengucapkan laa ilaaha illallah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tinggal di Makkah selama 13 tahun, beliau mengajak (menyeru) bangsa Arab:

قولوا لا إله إلا الله ، فقالوا إلها واحدا ! ما سمعنا بهذا ؟

“Katakanlah, ‘Laa Ilaaha Illallah’ (Tiada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allah), maka mereka menjawab: “Hanya satu sesmbahan, kami belum pernah mendengar seruan seperti ini?”
Demikian itu, karena bangsa Arab MEMAHAMI makna kalimat ini. Sesungguhnya barangsiapa mengucapkannya, niscaya ia tidak menyembah selain Allah. Maka mereka meninggalkannya dan tidak mengucapkannya (karena kesombongan yang ada pada diri mereka).
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada mereka,

إِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ, وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُو آلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَّجْنُونٍ, بَلْ جَاءَ بِالْحَقِّ وَصَدَّقَ الْمُرْسَلِينَ

“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka, ‘Laa ilaaha illallah (Tiada sesembahan (Ilah) yang berhak disembah melainkan Allah)’, mereka menyombongkan diri, dan mereka berkata, Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila? ‘Sebenarnya dia (Muhammad) telah datang membawa kebenaran dan membenarkan rasul-rasul (sebelumnya)’.” (QS. Ash-Shaffat: 35-37)

Dan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من قال لا إله إلا الله و كفر بما يُعبد من دون الله ، حرُم ماله و دمهُ

“Barangsiapa mengucapkan, ‘Laa ilaaha illallah’ (Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah) dan mengingkari sesuatu yang disembah selain Allah, maka haram hartanya dan darahnya (dirampas/diambil).” (HR. Muslim)

Makna hadits tersebut, bahwasanya mengucapkan syahadat mewajibkan ia mengkufuri dan mengingkari setiap peribadatan kepada selain Allah, seperti berdo’a (memohon) kepada mayit, dan lain-lainnya.

Ironisnya, sebagian orang-orang Islam sering mengucapkan syahadat dengan lisan-lisan mereka, tetapi mereka menyelisihi maknanya dengan perbuatan-perbuatan dan permohonan mereka kepada selain Allah.

Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullah,
“لا إله إلا الله ” أساس التوحيد و الإسلام ، و منهج كامل للحياة ، يتحقق بتوجيه كل أنواع العبادة لله ، و ذلك إذا خضع المسلم لله ، و دعاه وحده ، و احتكم لشرعه دون غيره
“Laa Ilaaha Illallah adalah asas (pondasi) tauhid dan Islam, pedoman yang sempurna bagi kehidupan. Ia akan terealisasi dengan mempersembahkan setiap jenis ibadah untuk Allah. Demikian itu, apabila seorang muslim telah tunduk kepada Allah, memohon kepadaNya, dan menjadikan syari’atNya sebagai hukum, bukan yang lainnya.”


Berkata Ibnu Rajab rahimahullah,
“الإله” هو الذي يطاع ولا يُعصى هيبة و إجلالا، و محبة و خوفا و رجاء ، و توكلا عليه ، و سؤالا منه ، و دعاء له ، و لا يصلح هذا كله إلا لله عز و جل ، فمن أشرك مخلوقا في شيء من هذه الأمور التي هي خصائص الإله ، كان ذلك قدحا في إخلاصه في قوله :”لا إله إلا الله “، و كان فيه من عبودية المخلوق، بحسب ما فيه من ذلك”


“Al-Ilaah (الإله) ialah Dzat yang ditaati dan tidak dimaksiati, dengan rasa cemas, pengagungan, cinta, takut, pengharapan, tawakkal, meminta, dan berdo’a (memohon) kepadaNya. Ini semua tidak selayaknya (diberikan) kecuali untuk Allah . Maka barangsiapa menyekutukan makhluk di dalam sesuatu perkara ini, yang ia merupakan kekhususan-kekhususan Allah, maka hal itu akan merusak kemurnian ucapan Laa Ilaaha Illallah dan mengandung penghambaan diri terhadap makhluk tersebut sebatas perbuatannya itu.”


Sesungguhnya kalimat “Laa Ilaaha Illallah” itu dapat bermanfaat bagi yang mengucapkannya, bila ia tidak membatalkannya dengan suatu kesyirikan, sebagaimana hadats dapat membatalkan wudhu seseorang.


Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah,
أنّ العبادة لا تسمّى عبادة إلا مع التوحيد، كما أنّ الصلاة لا تسمّى صلاة إلى مع الطهارة، فإذا دخل الشرك في العبادة فسدتْ كالحدَث إذا دخل في الطهارة

“Bahwa ibadah tidak teranggap dia ibadah kecuali bila disertai dengan tauhid. Sebagaimana shalat, tidaklah teranggap sebagai shalat kecuali jika disertai dengan bersuci. Karenanya jika ibadah dicampuri syirik, maka rusaklah ibadah itu, sebagaimana rusaknya shalat bila disertai adanya hadats.”
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من كان آخر كلامه لا إله إلا الله دخل الجنة


“Barangsiapa yang akhir ucapannya Laa Ilaaha Illallah, pasti ia masuk surga.” (HR. Hakim, hadits hasan)
Kesempurnaan suatu bangunan sangatlah bergantung kepada kokohnya pondasi tersebut. Adapun kesempurnaan dalam beragama harus memiliki dasar-dasar yang kuat, dan dasar-dasar tersebut harus pula memenuhi syarat-syaratnya.


Berkata Wahb bin Munabbih sebagaimana dalam riwayat Al-Imam Al-Bukhari, “Setiap kunci memiliki gigi-gigi, dan kunci surga adalah Laa Ilaaha Illallah.”


Beliau juga berkata: “Gigi-gigi kunci tersebut adalah syaratnya, jika engkau membawa kunci yang memiliki gigi niscaya akan terbuka pintunya dan jika tidak memiliki gigi tidak akan dibuka bagimu.”  (Tuhfatul Murid Syarh Al-Qaulil Mufid hal. 2)
Kemudian beliau juga menjelaskan, “Laa Ilaaha illallah memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi setiap pengikrarnya. Semua syarat tersebut tidak diharuskan untuk dihafalkan tetapi cukup untuk diamalkan kandungannya walaupun tidak dihafal.” (Tuhfatul Murid Syarh Al-Qaulil Mufid hal. 3)


Syarat-syaratnya terhimpun dalam bait syair dibawah ini:
عِلْمٌ يَقِيْنٌ وَإِخْلاَصٌ وَصِدْقُكَ مَعَ
مَحَبَّةٍ وَانْقِيَادٍ وَالْقَبُوْلِ لَهَا


“Ilmu, yakin dan ikhlas berikut kejujuranmu bersama.
Cinta, ketundukan dan kepasrahan menerimanya.”
Syarat Pertama: Mengilmui makna kalimat Laa Ilaha illallah.


Maknanya adalah mengilmui dan mewujudkan di dalam amal karena tidak cukup hanya mengilmui maknanya lalu tidak mengamalkannya. Bukankah orang Kafir Quraisy di masa silam lebih mengetahui maknanya dibanding kaum muslimin di masa sekarang? Namun pengetahuan mereka tentang kalimat yang agung ini tidak menjadikan mereka beriman disebabkan mereka tidak mau mengamalkan apa yang mereka ketahui. Hal tersebut nampak ketika

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeru mereka agar mengucapkan Laa Ilaaha Illallah sembari mereka menyangkal.

أَجَعَلَ الْآلِهَةَ إِلَٰهًا وَاحِدًا ۖ إِنَّ هَٰذَا لَشَيْءٌ عُجَابٌ


“Apakah dia (Rasulullah) akan menjadikan sesembahan-sesembahan (ini) menjadi satu? Sesungguhnya ini perkara yang sangat mengherankan.” (QS. Shad:  5)
Tentang syarat ini telah disebutkan Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam firmanNya,

إِلَّا مَن شَهِدَ بِالْحَقِّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ


“Kecuali bagi orang yang mempersaksikan kebenaran dan mereka mengetahuinya.” (QS. Az-Zukhruf: 86)
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ

“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan) selain Allah.” (QS. Muhammad: 19)


Diriwayatkan dari Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ


“Barangsiapa yang meninggal dan dia mengetahui kalimat La ilaha illallah akan masuk ke dalam surga.”

Syarat kedua: Yakin terhadap makna yang dikandungnya.
Keyakinan yang akan menghilangkan keraguan pada diri seorang muslim. Artinya, yang mengucapkannya meyakini kebenaran, kandungan, dan konsekuensi kalimat tersebut, dengan keyakinan yang pasti dan bukan dengan dugaan belaka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ


“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya kemudian mereka tidak ragu-ragu padanya dan mereka berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa-jiwa mereka, merekalah orang-orang yang jujur.” (QS. Al-Hujurat: 15)


Di dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala mensyaratkan kejujuran iman orang-orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan tidak ada keraguan padanya. Karena ragu dalam keimanan merupakan sifatnya orang-orang munafiq.


Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


مَنْ لَقِيْتَ مِنْ وَرَاءِ هَذَا الْحَائِطِ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُسْتَيْقِنًا بِهَا قَلْبُهُ فَبَشِّرْهُ بِالْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang engkau jumpai di belakang tembok ini, yang mempersaksikan bahwa tidak ada sesembahan yang benar melainkan Allah, dengan penuh keyakinan dalam hati maka berikanlah kabar gembira dengan surga .”

Sٍyarat Ketiga: Ikhlas

Keikhlasan yang akan memadamkan segala gejolak kesyirikan, kemunafikan, riya’ (ingin dilihat) dan sum’ah (ingin didengar/populer). Karena ikhlas dalam pandangan agama adalah membersihkan amalan dengan niat yang baik dari segala noda-noda kesyirikan.
فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّينَ


“Maka sembahlah Allah dengan mengikhlaskan agama bagi-Nya.” (QS. Az-Zumar: 2)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ

“Orang yang paling berbahagia dengan syafaatku kelak pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah dengan penuh keikhlasan dari hatinya .”

Dari ‘Itban bin Malik, telah bersabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّ اللهَ حَرَّمَ عَلىَ النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ يَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللهِ

“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan neraka bagi orang yang megucapkan Laa Ilaaha Illallah semata-mata mencari wajah Allah.”

Syarat Keempat: Jujur

Kejujuran yang akan menghilangkan sifat dusta. Artinya, orang yang mengucapkan kalimat Laa ilaaha Illallah harus dibenarkan oleh hatinya, karena jika dia mengucapkannya dengan lisan lalu hatinya tidak membenarkan apa yang diucapkan maka dia adalah orang munafiq dan pendusta.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
الم, أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
“Alif Lam Mim. Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengucapkan kami beriman lalu tidak diuji. Dan sungguh Kami telah menguji orangorang sebelum mereka, agar Allah benar-benar mengetahui siapa di antara mereka yang jujur dan siapa yang berdusta.” (QS. Al-’Ankabut: 1-2)
Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiayallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ أَحَدٍ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ صَادِقًا مِنْ قَلْبِهِ إِلاَّ حَرَّمَهُ اللهُ عَلىَ النَّارِ
“Tidaklah seseorang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar melainkan Allah dan Muhammad adalah rasul Allah dengan penuh kejujuran dalam hatinya, melainkan Allah akan mengharamkan neraka atasnya .”

Syarat Kelima: Cinta

Artinya cinta terhadap kalimat yang besar ini dengan segala konsekuensinya dan mencintai pula orang yang mengamalkan maknanya beserta syarat-syaratnya, juga membenci para penentangnya.
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ
“Dan di antara manusia ada orang yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan (di mana) mereka cinta kepadanya sebagaimana cintanya kepada Allah, sedangkan orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah: 165)
Orang yang bertauhid akan mencintai Allah dengan kecintaan yang murni. Sebaliknya, orang yang menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah dengan mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala namun bersamaan dengan itu juga mencintai selain Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana cintanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan tentu hal ini akan menafikan ketauhidannya.
Syarat Keenam: Ketundukan
Ketundukan dan pasrah diri dalam melaksanakan segala konsekuensi kalimat tersebut dengan cara menolak semua jenis kesyirikan yang akan membatalkan ketauhidan.
وَمَن يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ
“Dan barangsiapa yang memasrahkan wajahnya kepada Allah dan dia dalam berbuat baik, maka sugguh dia telah berpegang dengan tali yang kokoh.” (QS. Luqman: 22)
Syarat Ketujuh: Menerima
Artinya menerima kalimat tersebut dan kandungannya, dengan lisan dan hatinya, beserta segala konsekuensinya dengan menghilangkan sikap penolakan apa yang dituntut oleh kalimat tauhid tersebut.
إِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ, وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُو آلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَّجْنُونٍ
“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka, ‘Laa ilaaha illallah (Tiada sesembahan (Ilah) yang berhak disembah melainkan Allah)’, mereka menyombongkan diri, dan mereka berkata, Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?” (QS. Ash-Shaffat: 35-37)
Maka jika kita menginginkan kekokohan dalam agama, maka sempurnakanlah pondasi bangunan Islam tersebut. Dan juga hendaknya setiap muslim menerima dakwah kepada tauhid, serta mencintai pada da’inya. Karena sesungguhnya tauhid adalah dakwah para rasul secara keseluruhan, juga dakwah Rasul kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam. Maka barangsiapa mencintai Rasul, niscaya dia akan mencintai dakwah kepada tauhid dan barangsiapa membenci kepada dakwah tauhid, maka berarti ia telah membenci Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Wallahu Ta’ala A’lam
Maraji’:
- Al-Qowa’id Al-Arba’, Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah
- Kekokohan Agama dengan Menyempurnakan Pondasinya, Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah hafidzhohullah, www.asysyariah.com
- Kitab At-Tauhid, Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan hafidzhohullah
- Minhaj Al-Firqoh An-Najiyyah wa Ath-Thaifah Al-Manshurah, Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullah

MAKNA لا إله إلا الله (Bag. II)
Oleh : Ust. Abu ‘Abdirrahman Luqman Jamal, LC

Pertanyaan :
Banyak penafsiran yang muncul di tengah masyarakat tentang makna Laa Ilaaha Illallah. Ada yang mengatakan tidak ada Tuhan selain Allah dan inilah yang paling sering didapati dan dijumpai, tapi timbul pertanyaan dan kebingungan dalam benak banyak orang, kalau itu adalah makna Laa Ilaaha Illallah maka orang-orang Yahudi dan Nashoro serta orang kafir yang lainnya juga mengatakan seperti itu, dan ada juga yang mengatakan bahwa maknanya tidak ada yang ada kecuali Allah dan berbagai makna dan penafsiran yang lainnya. Mohon penjelasan disertai dengan dalil-dalil?
Jawab: (Sambungan dari Bagian I)

Makna Laa Ilaaha Illallah menurut para ulama salaf
Berkata Al-Wazir Abul Muzhoffar dalam Al-Ifshoh : “Isim “Allah” sesudah “illa” menunjukkan bahwasanya penyembahan wajib (diperuntukkan) hanya kepada-Nya, maka tidak ada (seorangpun) selain dari-Nya yang berhak mendapatkannya (penyembahan itu)… hendaknya kamu tahu bahwa kalimat ini mencakup kufur kepada thaghut dan beriman kepada Allah . Maka tatkala engkau menafikan penyembahan dan ditetapkan kewajiban penyembahan itu kepada Allah subhanahu maka berarti kamu telah kufur kepada thaghut dan beriman kepada Allah”.
Berkata Imam Az-Zamakhsyary : “Al-Ilah termasuk nama-nama jenis seperti Ar-Rajul (seorang lelaki) dan Al Faras (seekor kuda), penggunaan kata Al-Ilah pada segala yang disembah yang hak maupun yang batil. Kemudian kata Al-Ilah itu umum digunakan kepada yang disembah yang benar”.
Berkata Imam Ibnul Qayyim : “Al-Ilah adalah yang Dialah yang disembah oleh hati-hati (manusia) dengan penuh kecintaan, pengagungan, kembali padanya, pemuliaan, pengagungan, penghinaan diri, rasa tunduk, rasa takut, harapan dan tawakkal (pada-Nya).”
Berkata Imam Ibnu Rajab : “Al-Ilah adalah yang ditaati dan tidak didurhakai karena mengagungkan dan memuliakan-Nya, merasa cinta, takut, berharap dan bertawakkal kepada-Nya, meminta dan berdo’a pada-Nya. Dan semua ini tidak boleh kecuali kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Maka siapa yang mengikutsertakan makhluk-Nya pada salah satu dari perkara-perkara yang merupakan kekhususan penyembahan (ibadah) ini maka dia telah merusak keikhlasannya dalam kalimat Laa Ilaaha Illallah. Dan padanya terdapat peribadatan kepada makhluk (kesyirikan) yang kadarnya sesuai dengan banyak atau sedikitnya hal-hal tersebut terdapat padanya”.
Berkata Al-Imam Al-Baqo`i : “Laa Ilaaha Illallah yaitu peniadaan yang besar dari menjadikan yang diibadahi yang benar selain Raja yang paling mulia karena sesungguhnya ilmu ini, khususnya Laa Ilaahaa Illallah adalah peringatan yang paling besar yang menolong dari keadaan hari kiamat dan sesungguhnya menjadi ilmu jika bemanfaat dan menjadi bermanfaat jika disertai dengan ketundukan dan beramal dengan ketentuannya. Kalau tidak maka itu adalah kebodohan semata”.
Berkata Syaikh ‘Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh : “Dan ini banyak dijumpai pada perkataan kebanyakan ulama salaf dan merupakan ‘ijma (kesepakatan) dari mereka. Maka kalimat ini menunjukkan penafian penyembahan terhadap segala apa saja selain Allah bagaimanapun kedudukannya. Dan menetapkan penyembahan hanya kepada Allah saja semata. Dan ini adalah tauhid yang didakwahkan seluruh Rasul dan ditunjukkan oleh Al-Qur’an dari awal sampai akhirnya”. Wallahu A’lam.
Lihat : Fathul Majid hal.53-54 cet. Darul Fikr.
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa kalimat Laa Ilaaha Illallah mengandung dua rukun asasi yang harus terpenuhi sebagai syarat diterimanya syahadat seorang muslim yang mengucapkan kalimat tersebut :
Pertama : An-Nafyu (penafian) yang terkandung dalam kalimat Laa Ilaaha. Yaitu menafikan seluruh yang disembah apapun jenisnya dan bentuknya dari makhluk, baik yang hidup apalagi yang mati walaupun malaikat yang dekat dengan Allah bahkan Rasul yang diutus sekalipun.
Kedua : Al-Itsbat (penetapan) yang terkandung dalam kalimat Illallah. Yaitu menetapkan seluruh ibadah baik yang lahir seperti sholat, zakat, haji, menyembelih dan lain-lain maupun yang batin seperti tawakkal, harapan, ketakutan, kecintaan dan lain-lain dari ucapan seperti dzikir, membaca Al-Qur’an berdoa dan sebagainya dan perbuatan seperti ruku dan sujud sewaktu sholat, tawaf dan sa`i ketika haji dan lain-lain hanya untuk Allah saja.
Maka syahadat seseorang belumlah benar jika salah satu dari dua rukun itu atau kedua-duanya tidak terlaksana seperti orang yang meyakini Allah itu berhak disembah tetapi juga menyambah yang lain atau tidak mengingkari penyembahan selain Allah. Dan dua rukun ini banyak dijumpai di dalam Al-Qur’an dan itulah inti dari semua dakwah Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah  di antaranya :
وَ مَا أَرْسَلْنَاَ مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُوْلٍ إِلاَّ نُوْحِيْ إِلَيْهِ أَنَّهُ لآَ إِلهَ إِلاَّ أَنَا فَاعْبُدُوْنِ
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan kami mewahyukan kepadanya bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”. (QS. Al-Anbiya` : 21/25).
فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطاَّغُوْتِ وَيُؤْمِنْ باِاللهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ باِلْعُرْوَةِ الْوُثْقاَ لاَ انفِصاَمَ لَهـاَ
“Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thagut dan beriman kepada Allah maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus”. (QS. Al-Baqarah : 2/256).
Kalimat yang agung “Laa Ilaaha Illallah“ tidaklah bermanfaat untuk orang yang mengucapkannya, tidak bisa mengeluarkan dia dari lingkaran kesyirikan, kecuali jika ia mengerti artinya, mengamalkannya serta mempercayainya. Sungguh orang-orang munafiq mengucapkannya, tapi (meskipun demikian ) mereka berada dilapisan terbawah dari neraka karena mereka tidak beriman dengannya dan tidak pula mengamalkannya. Demikian pula yahudi mereka mengucapkannya tapi mereka adalah manusia yang kafir karena tidak mengimaninya . demikian pula para penyembah kuburan dan para wali dari orang-orang kafir ummat ini, mereka mengucapkannya akan tetapi mereka menyalahinya dengan ucapan-ucapan, perbuatan-perbuatan dan aqidah mereka yang menyimpang. Kalimat Laa Ilaaha Illallaah tidak bermanfaat buat mereka dan tidak menjadikan mereka orang-orang islam karena mereka menyalahinya dengan ucapan, perbuatan dan keyakinan mereka . sebagian ulama menyebutkan syarat-syarat Laa Ilaaha Illallaah ada 8, yaitu : Ilmu, keyakinan, ikhlash, jujur, cinta, taat terhadap kandungannya, menerima kandungannya, pengingkaran terhadap apa yang disembah selain Allah, yang tergabung dalam dua bait syair (berikut ini ) :
عِلْمٌ يَقِيْنٌ وَإِخْلاَصٌ وَصِدْقُكَ  مَعْ مَحَبَّةِ وَاِنْقِيَادٍ وَالْقَبُوْلُ لَهَا
وَزِيْدَ  ثَامِنُهَا الْكُفْرَانُ مِنْكَ بِمَا               سِوَى الإِلهِ مِنَ الأَشْيَاءِ قَدْ أُلِهَا
 Ilmu, keyakinan dan ikhlash serta kejujuranmu
bersama cinta dan ta’at serta menerimanya.
Ditambah (syarat) yang kedelapan (adalah)
pengingkaranmu terhadap sesuatu
selain dari Allah yang telah disembah
 Makna-makna yang salah dari makna Laa Ilaaha Illallah
1.   Tidak ada yang ada kecuali Allah. (ARAB)
Makna ini kalau diperhatikan maka akan didapati kesalahan pada beberapa sisi. Di antaranya, mereka mengartikan ilah di sini sebagai “yang ada”, sementara yang benar adalah yang “diibadahi”, dan juga makna ini menunjukkan bahwa semua yang ada adalah Allah maka ini adalah kebatilan yang paling batil sebab lebih kafir dan lebih musyrik dari orang-orang Yahudi dan Nashoro karena Tuhan mereka hanya dua atau tiga sementara orang-orang yang menyatakan seperti ini Tuhannya sangat banyak dan tidak terbatas padahal masih menganggap dirinya orang Islam.
Dan yang lebih mengherankan lagi adalah ada di antara pemimpin pergerakan Islam yang mengartikan seperti ini, bagaimana nasibnya Islam dan kaum muslimin, kalau yang dianggap pemimpin dalam memahami makna kalimat Laa ilaaha illallah saja keliru padahal kalimat ini yang merupakan asas iman dan asas dakwah maka betapa banyak orang yang tersesat karenanya. Perlu diketahui bahwa makna sesat ini telah dinyatakan oleh para Alhu bid’ah sejak ratusan tahun yang lalu dan alhamdulillah para ulama telah menjelaskan hal ini dalam kitab-kitab mereka. Lihat Kitabul Istighotsah yang dikarang oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

2.   Tidak ada pencipta kecuali Allah. (ARAB)

Makna ini kalau kita perhatikan maka maknanya benar tetapi bukan makna Laa Ilaaha Illallah. Sebab ilah maknanya  “yang diibadahi” bukan bermakna pencipta. Betapa banyak yang mengartikan seperti ini tetapi tidak mau beribadah kepada Allah sebab belum tentu orang yang meyakini hal ini beribadah kepada Allah saja seperti orang-orang musyrik, orang-orang kafir, Ahlul Kitab bahkan sebagian dari kaum muslimin sebagaimana firman Allah dalam surah Luqman : 25
وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ لَيَقُوْلُنَّ اللهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلّ‍‍َهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لاَ يَعْلَمُوْنَ
“Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab : “Allah”. Katakanlah : “Segala puji bagi Allah” ; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui”. (QS. Luqman : 31/25).
Demikianlah kaum musyrikin mengetahui hanya Allah yang menciptakan langit dan bumi. Tapi bersamaan dengan itu mereka belum dianggap sebagai seorang muslim bahkan terus menerus mereka diperangi oleh Rasulullah .

3.   Tidak ada hakim kecuali Allah. (ARAB)
Kalimat ini juga maknanya benar, tapi bukan makna Laa Ilaaha Illallah .Sebab ilah sebagaimana yang terdahulu bukan bermakna hakim tetapi maknanya yang diibadahi. Dan makna ini sering dilontarkan oleh orang-orang yang mau menegakkan syariat Islam (menurut mereka) dan mengkafirkan secara mutlak orang-orang yang menurut mereka tidak mau berhukum dengan hukum Allah .

Sedangkan hukum Allah yang paling agung adalah tauhid lalu bagaimana dengan orang-orang yang ingin menegakkan hukum Allah atau syariat Islam sementara perkara yang paling pokok tidak diperhatikan bahkan kadang disepelekan dan menganggap orang-orang yang mendakwahkan dakwah tauhid adalah pemecah belah umat, tidak tahu keadaan, kuno dan berbagai macam julukan yang lain. Wallahul Musta’an.
Lihat kitab Makna Laa Ilaaha Illallah yang dikarang oleh Syaikh Sholeh Al-Fauzan.

4.   Tidak ada yang disembah yang ada kecuali Allah. (ARAB)
Makna dan tafsiran ini umumnya dikemukakan oleh sebagian ahli bahasa (dalam kitab-kitab bahasa) yang tidak memahami secara benar makna Laa Ilaaha Illallah. Mereka mendahulukan sisi bahasa semata-mata tanpa memperdulikan sisi syariatnya. Makna ini muncul karena mereka mentakdirkan khobar yang dibuang maujudun atau kainun yang berarti ada, padahal takdir yang benar adalah haqqun sebagaimana penjelasan sebelumnya. Kemudian dari sisi yang lain, tafsiran ini salah karena kenyataannya ada orang-orang di dunia ini yang menyembah sesembahan lain selain Allah seperti sapi, jin, patung-patung dan lain-lain. Maka tidaklah benar kalau dikatakan yang disembah manusia hanyalah Allah saja. Karena banyak sesembahan yang lain bahkan tak terbatas. Tetapi kita mengatakan tidak ada sesembahan yang benar (haqqun) yang disembah oleh manusia kecuali Allah saja. Artinya penyembahan orang-orang kepada sesembahan-sesembahan yang lain selain Allah adalah tidak benar/batil.

5.   Tidak ada yang mampu untuk mengadakan sesuatu kecuali Allah. (ARAB)
Makna ini umumnya dimaknakan oleh orang-orang sufi, filsafat dan ahlul kalam, bahkan mereka menyangka itulah puncak tauhid. Makna ini benar dari sisi makna, tetapi kalau Laa Ilaaha Illallah dimaknakan seperti itu tidaklah benar karena ilah bukan maknanya yang mampu untuk menciptakan yang baru tapi yang diibadahi sebagaimana penjelasan pada point nomor 2.

6.   Mengeluarkan keyakinan yang pasti dari dzatnya segala sesuatu dan memasukkannya pada dzatnya Allah. (ARAB)

Maka tafsiran ini batil, tidak dikenal oleh para Salafus Sholeh dan bukan pula yang dimaksud dengannya untuk meyakini ‘Azza Wa Jalla dan mengeluarkan keyakinan dari selainNya karena sesungguhnya ini tidak mungkin karena sesungguhnya keyakinan itu tsabit (tetap) pada selain Allah , sebagaimana firman Allah  dalam surah At-Takatsur ayat 6-7 :

لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَ ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِ

“Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin (melihat dengan mata kepala sendiri sehingga menimbulkan keyakinan yang kuat)”. (QS. At-Takatsur : 102/6-7).

Maka meyakini sesuatu yang terjadi dan menjadi kenyataan yang diketahui tidaklah menafikan tauhid.
Dan masih banyak makna yang salah tetapi yang banyak dan menyebar adalah makna-makna yang di atas dan umumnya makna-makna tersebut kembali kepada enam makna di atas. Wallahu A’lam.


Memahami Makna Laailaaha illallah

Ada beberapa makna yang keliru di dalam menafsirkan kalimat tauhid لا إله إلا الله. Berikut ini akan kami sebutkan beberapa makna yang keliru tersebut agar bisa diketahui oleh kita bersama.


1. لا إله إلا الله = Tidak ada Ilaah/sesembahan/Tuhan melainkan Allah.


Mereka memaknakan kalimat tauhid dengan makna “لا معبود موجود إلا الله” (tidaklah sesembahan yang ada melainkan Allah). Makna ini salah karena di dalamnya terdapat penafsiran khabar (salah satu posisi kalimat dalam ilmu Nahwu) dari huruf nafi “لا” takdirnya adalah “موجود” (ada). Sehingga takdir kalimat lengkapnya adalah “لا إله موجود إلا الله” (Tidaklah ada sesembahan/ Tuhan melainkan ia adalah Allah).


Makna ini salah karena pada kenyataannya kita melihat betapa banyak sesuatu yang dijadikan sebagai Tuhan yang disembah selain Allah ta’ala. Penafsiran لا إله إلا الله dengan makna ini memberi pengertian bahwasanya seluruh sesembahan, baik itu yang wajib untuk disembah (yaitu Allah) maupun yang tidak boleh untuk disembah, seluruhnya adalah Allah, dan ini adalah makna yang sangat batil.


2. لا إله إلا الله = Tidak ada pencipta melainkan Allah.


Makna ini belum sempurna karena tidak mencakup seluruh makna dari makna kalimat tauhid ini. Yang diinginkan bukan hanya terbatas sekedar pada makna penciptaan saja (rububiyyah) tapi juga harus mencakup seluruh cakupan ketauhidan, yaitu uluhiyyah dan asma wa shifat.


Bahkan makna bahwa Allah itu adalah pencipta alam semesta dan seluruh penghuninya tidaklah diingkari oleh kaum musyrikin Arab. Mereka mengakui bahwa yang menciptakan, mengatur, memelihara, memberi rezeki, dan yang menghidupkan dan mematikan adalah Allah ta’ala. Akan tetapi pengakuan mereka terhadap rububiyyah Allah ini tidak membuat mereka menjadi mukmin karena mereka tidak mengakui uluhiyyah-nya Allah. Mereka tidak mau beribadah kepada Allah dan tetap menyembah berhala-berhala.


3. لا إله إلا الله = Tidak ada hukum melainkan (hukum) Allah.


Makna seperti ini hampir sama dengan makna di atas dari sisi ia hanya mencakup sebagian makna dan tidak mencakup seluruh makna uluhiyyah. Makna seperti ini tidaklah cukup untuk menjadikan seseorang sebagai mukmin. Jika dia berhukum dengan hukum Allah, tetapi dia memalingkan ibadah kepada selain Allah, maka dia belum dinamakan sebagai orang yang mentauhidkan Allah, sebagaimana kaum Yahudi pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah berhukum dengan hukum Islam tapi mereka tetap tidak mau masuk ke dalam Islam. Maka mereka tidak diberi status bahwasanya mereka adalah seorang mukmin karena telah berhukum dengan hukum Islam.

MAKNA KALIMAT لا إله إلا الله YANG BENAR

Lantas apakah makna yang benar dari kalimat “لا إله إلا الله” yang sesuai dengan Al Qur`an dan Sunnah?


Makna yang benar dari kalimat tauhid "لا إله إلا الله" adalah "لا معبود بحق إلا الله", artinya: "Tidak ada sesembahan/Tuhan yang berhak/boleh untuk disembah melainkan hanya Allah semata”.


Penentuan khabar “لا” dengan takdir “بحق” sangatlah penting karena takdir ini menafikan segala bentuk peribadatan kepada selain Allah ta’ala. Banyak sesembahan yang disembah oleh umat manusia akan tetapi semua itu adalah batil dan tidak berhak untuk disembah.


Penentuan khabar dari huruf nafi “لا” dengan takdir “بحق” juga sesuai dengan firman Allah ta’ala di dalam Al Qur`an:

ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ  


“(Kuasa Allah) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah dialah (Tuhan) yang Haq (berhak untuk disembah), dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah itulah yang batil. Sesungguhnya Allah dialah Al ‘Aliyy (Yang Maha Tinggi) lagi Al Kabir (Yang Maha Besar).” [QS Al Hajj: 62].

Wednesday, June 26, 2013

Pandangan Syeikh Shiyam tentang Suriah

Terkait konflik di Suriah, apa pandangan Anda ?

Konflik yang terjadi di Suriah merupakan revolusi yang dilakukan oleh rakyat Suriah, karena Bashar Al Assad melakukan suatu penyelewengan dan menjadi antek-antek Amerika dan Zionis Israel, maka rakyat Suriah membangkitkan gerakan revolusi berlandas pada kebebasan dan insya Alloh, revolusi ini akan mendapatkan pertolongan-Nya.

Adapun Amerika, ia hanya mendukung segala sesuatu yang berkaitan dengan kemaslahatannya, mengada-adakan mereka atau meniadakan mereka, serta selalu berupaya membuat Israel merasa nyaman.

Konflik di suriah menurut pemberitaan merupakan konflik antara sunni dan syiah, apa pendapat Anda ?

Karena Bashar Assad menyeleweng dari sunni secara totalitas,maka syiah pun mendukungnya, kelompok syiah di Lebanon dan Iran, semua mendukung Assad memerangi kaum sunni, maka inilah yang dinamakan perang sunni yang dikomandoi oleh rakyat Surni melawan syiah yang dipanglimai oleh Hizbullaah dan Bashar Al-Assad.

(dalam hal dukungan Iran untuk Palestina),mereka tidak mau memutus hubungan yang telah terbina maka dari itu, mereka hanya memberikan bantuan di satu beberapa sisi tapi pada dasarnya peran yang mereka lakukan adalah peran yang sangat buruk, karena bantuan itu diberikan kepada pemerintah untuk memukul habis mereka dan membunuh mereka.

Apakah ada peran zionis dalam konflik suriah ?

Zionislah yang mengambil manfaat dari konflik yang kini tengah terjadi; pemusnahan senjata dan pelemahan rakyat suriah, mereka sungguh mengambil banyak manfaat. Maka mereka pun memberikan bala bantuan, turut bersimpati dan berkonspirasi dengan Assad agar tejadi konflik berkepanjangan.

* Sheikh Shiyam adalah Mantan Imam Masjidil Aqsha, dan saat ini menjabat sebagaiKetua Rabithah Ulama Palestina

Tuesday, June 25, 2013

Wawancara Ekskulisif bersama Syeikh Shiyam: Ummat Islam Harus Menetapi Jama'ah Muslimin



Apa yang melatarbelakangi Anda membaiat Syeikh Muhyiddin Hamidy sebagai Imamul Muslimin

Saya menetapi Jama’ah Muslimin setelah melakukan kunjungan dan silaturahim dengan ikhwan-ikhwan di Jama’ah Muslimin di beberapa daerah. Saya juga mendapat berbagai dukungan dari ikhwan-ikhwan selama kunjungan tersebut.
Saya juga diberi kepercayaan dari mereka tentang janji untuk perjuangan pembebasan Al Quds di mana Masjid Al-Aqsha berada. Oleh karenanya, saya membaiat Syeikh Muhyiddin Hamidy dan berjanji untuk berjalan di atas dua hal penting. Pertama, menolong dakwah Islam dan Muslimin di masyarakat Indonesia dan luar Indonesia. Kedua, bekerja secara sungguh-sungguh dalam membebaskan serta menyelamatkan Al Quds, Al Aqsha, dan Palestina.

Apa pandangan Anda tentang syariat Jama’ah Muslimin ?

Jama’ah Muslimin adalah sekumpulan dari kaum muslimin yang berdakwah kepada Allah di atas manhaj yang lurus serta menyebarkan Islam di antara manusia melalui pendirian pesantren, masjid, perguruan tinggi, melalui ceramah-ceramah, seminar, konferensi, dan sebagainya. Mereka adalah Jama’ah Muslimin, kedudukan mereka seperti kedudukan sekumpulan muslimin lainnya, baik di Mesir, Malaysia, Palestina, Suriah, Lebanon, Libya, Tunisia, Maroko, Aljazair, dan negeri-negeri lainnya.
Dengan demikian, mereka dalah sekelompok dari kelompok-kelompok tersebut yang membawa misi serta tanggungjawabnya dan menyebarluaskan Islam di lingkungan dan negerinya serta bekerja untuk membantu kaum muslimin yang membutuhkan.

Langkah apa yang anda lakukan dalam mendakwahkan Al Jama’ah ?

Selama saya tinggal bersama mereka, di sana lah saya dapat berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya, seperti saya yang saat ini berada di Cileungsi kemudian saya akan pergi ke Bandung dan Lampung dan beberapa daerah lainnya Insya Allah.
Dakwah tersebut merupakan dakwah mereka di negeri mereka, dan saat saya keluar (Indonesia) dakwah saya adalah dakwah Islam untuk keluarg saya dan penduduk Palestina. Saya mendakwahkan Islam dan bagi siapa saja yang mampu untuk menetapi Al Jama’ah maka hendaklah ia menetapinya, dan bagi siapa yang tidak sanggup yang terpenting bagi mereka adalah tetap dalam manhaj Islam.

Kesan setelah menetapi Jama’ah Muslimin ?

Sebagai seorang muslim yang jumlahnya banyak dengan keberadaan saudara-saudaranya dan menjadi sedikit dengan hawa nafsunya, (di dalamnya) saya merasa di sinilah saya saat ini. Saya tidak merasakan kesendirian. Namun Saya berada di dalam Jama’ah yang banyak.

Pandangan Anda tentang kondisi muslimin saat ini ?

Kondisi muslimin saat ini, sebagian dari mereka masih kurang ada kepedulian. Ada dari mereka yang tertindas di Myanmar, Irak, Pakistan, Afghanistan, Palestina, Suriah, dan negeri mualim lainnya. Mereka tertindas oleh musuh-musuh mereka dan para pemimpin mereka atau anak-anak mereka. Dengan demikian, kita harus bekerja dengan sungguh-sungguh untuk menyelamatkan mereka dari kondisi yang mereka alami saat ini dan dari permusuhan orang-orang dhalim.

Tidak ada jalan lain menyelamatkan kaum muslimin selain dengan bersatunya muslimin dalam Jama’atul Muslimin merupakan hal yang benar. Untuk itulah kaum muslimin (harus) mengumpulkan saudara-saudara mereka yang tercecer dan menyatukan kalimat mereka. Insya Allah, ini akan menjadi awal mula pertolongan bagi mereka dan sebaliknya menjadi bahaya bagi musuh-musuh mereka. 

Pandangan Anda tentang kondisi muslimin di Palestina secara khusus ?

Kaum muslimin Palestina yang kini tengah melakukan perlawanan terhadap Israel yang melakukan penjajahan di atas negeri mereka. Mereka tidak akan bisa melakukan sesuatu yang bermakna sehingga mereka membutuhkan bantuan dari kaum mulimin di luar Palestina. Mereka tidak membutuhkan pemuda-pemuda karena mereka punya banyak pemuda,tapi mereka butuh bantuan senjata, dukungan moril dan doa, bantuan kesehatan,serta informasi. Inilah kebutuhan-kebutuhan muslimin Palestina, dan dengan terpenuhinya hal-hal tersebut, Insya Alloh waktu pembebasan Al-Quds, tempat Masjid Al-Aqsha berada akan semakin dekat. 

Solusi terbaik untuk mewujudkan kemerdekaan Al Aqsha dan Palestina ?

Kunci pembebasan Al-masjid Al-Aqsha adalah persatuan umat Islam. Suatu hal yang sangat sulit bagi kita untuk dapat menghadapi zionis yang berada dibawah dukungan orang-orang barat, Amerika, dan Eropa tanpa persatuan ummat. Berdasarkan firman Alloh subhaanah wa ta’aala , “perangilah kaum musyrikin secara bersama-sama sebagaimana mereka (bersama-sama) memerangi kalian; maka,perangilah oleh kalian (secara bersama-sama) musyrikin sebagaimana mereka (bersama-sama) memerangi kalian. Mereka bersama-sama dalam satu titik, yaitu kekafiran; Zionis di Palestina, pelaku kejahatan di Amerika, Eropa, dan orang-orang barat, bahkan komunis pun bersatu dan akan selalu bersatu dalam memerangi Islam seperti yang terjadi di Suriah ataupun diluar Suriah,sampai tiba saatnya kaum muslimin menyadari kelemahan mereka dan kembali bersatu atas kalimat yang satu. 

Langkah apa yang harus kita tempuh dalam menolong saudara-saudara kita yang teraniaya di negeri lain ?

Hendaknya orang-orang arab dan  muslim menambah bantuan untuk rakyat Suriah sehingga mereka dapat melanjutkan perlawanan, karena rakyat Lebanon sudah menyelesaikan perlawanan mereka terhadap Muammar Qadzafi,rakyat Mesir sudah menyelesaikan  perlawanan mereka atas Mubarok,rakyat Tunisia sudah menyelesaikan  perlawanan mereka atas Ben Ali,sedangkan akyat Sura masih terus berupaya melakukan perlawanan dengan mengerahkan segala kemampuan mereka agar dapat terlepas dari gurita  permasalahan yang membelit mereka sejak 40 tahun lalu. 

Pesan anda kepada Muslimin atas perjuangan membebaskan al aqsha ?

Mengenai Al-masjid Al-Aqsha, di sana  sudah ada orang-orang yang berjihad untuk membebaskannya. Dan wajib bagi kaum muslimin memberikan dukungan kepada mereka yang berjihad tersebut. Kaum Muslimin, baik di Indonesia, Malaysia dan negeri manapun tidak akan sanggup pergi untuk berjihad di Palestina, namun mereka mampu memberi dukungan kepada para mujahidin di Palestina dengan cara member bantuan harta, moral, serta bantuan medis. Seperti misalnya Indonesia yang tengah bekerja membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza dan mengawasi pelaksanaanya. Ini merupakan bentuk dukungan medis bagi para mujahidin di Palestina. Andai saja negeri-negeri lain seperti Indonesia, terus berdiri bersama rakyat Palestina, di mana mereka memberi dukungan skala internasional, maka hal inilah yang akan membantu insyaAllah mendekatkan upaya pembebasan Al Quds dan Palestina. Inilah bentuk dukungan dan bantuan terhadap Mujahidin dalam upaya mengokohkan mereka di tanah mereka serta membantu mereka membebaskan Al Quds dan Palestina, insyaAllah.

Langkah untuk menyatukan umat di bawah bendera Khilafah ?

Ummat Islam sekarang masih berada dalam kondisi terpecah belah, namun demikian, kita selalu menyeru untuk berada bersatu dan merapatkan barisan karena tanpa rapatnya barisan, muslimin akan terus berpecah-belah dan mudah dikalahkan oleh orang-orang barat dan Amerika. 

* Sheikh Shiyam adalah Mantan Imam Masjidil Aqsha, dan saat ini menjabat sebagai Ketua Rabithah Ulama Palestina