Tuesday, June 25, 2013

Wawancara Ekskulisif bersama Syeikh Shiyam: Ummat Islam Harus Menetapi Jama'ah Muslimin



Apa yang melatarbelakangi Anda membaiat Syeikh Muhyiddin Hamidy sebagai Imamul Muslimin

Saya menetapi Jama’ah Muslimin setelah melakukan kunjungan dan silaturahim dengan ikhwan-ikhwan di Jama’ah Muslimin di beberapa daerah. Saya juga mendapat berbagai dukungan dari ikhwan-ikhwan selama kunjungan tersebut.
Saya juga diberi kepercayaan dari mereka tentang janji untuk perjuangan pembebasan Al Quds di mana Masjid Al-Aqsha berada. Oleh karenanya, saya membaiat Syeikh Muhyiddin Hamidy dan berjanji untuk berjalan di atas dua hal penting. Pertama, menolong dakwah Islam dan Muslimin di masyarakat Indonesia dan luar Indonesia. Kedua, bekerja secara sungguh-sungguh dalam membebaskan serta menyelamatkan Al Quds, Al Aqsha, dan Palestina.

Apa pandangan Anda tentang syariat Jama’ah Muslimin ?

Jama’ah Muslimin adalah sekumpulan dari kaum muslimin yang berdakwah kepada Allah di atas manhaj yang lurus serta menyebarkan Islam di antara manusia melalui pendirian pesantren, masjid, perguruan tinggi, melalui ceramah-ceramah, seminar, konferensi, dan sebagainya. Mereka adalah Jama’ah Muslimin, kedudukan mereka seperti kedudukan sekumpulan muslimin lainnya, baik di Mesir, Malaysia, Palestina, Suriah, Lebanon, Libya, Tunisia, Maroko, Aljazair, dan negeri-negeri lainnya.
Dengan demikian, mereka dalah sekelompok dari kelompok-kelompok tersebut yang membawa misi serta tanggungjawabnya dan menyebarluaskan Islam di lingkungan dan negerinya serta bekerja untuk membantu kaum muslimin yang membutuhkan.

Langkah apa yang anda lakukan dalam mendakwahkan Al Jama’ah ?

Selama saya tinggal bersama mereka, di sana lah saya dapat berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya, seperti saya yang saat ini berada di Cileungsi kemudian saya akan pergi ke Bandung dan Lampung dan beberapa daerah lainnya Insya Allah.
Dakwah tersebut merupakan dakwah mereka di negeri mereka, dan saat saya keluar (Indonesia) dakwah saya adalah dakwah Islam untuk keluarg saya dan penduduk Palestina. Saya mendakwahkan Islam dan bagi siapa saja yang mampu untuk menetapi Al Jama’ah maka hendaklah ia menetapinya, dan bagi siapa yang tidak sanggup yang terpenting bagi mereka adalah tetap dalam manhaj Islam.

Kesan setelah menetapi Jama’ah Muslimin ?

Sebagai seorang muslim yang jumlahnya banyak dengan keberadaan saudara-saudaranya dan menjadi sedikit dengan hawa nafsunya, (di dalamnya) saya merasa di sinilah saya saat ini. Saya tidak merasakan kesendirian. Namun Saya berada di dalam Jama’ah yang banyak.

Pandangan Anda tentang kondisi muslimin saat ini ?

Kondisi muslimin saat ini, sebagian dari mereka masih kurang ada kepedulian. Ada dari mereka yang tertindas di Myanmar, Irak, Pakistan, Afghanistan, Palestina, Suriah, dan negeri mualim lainnya. Mereka tertindas oleh musuh-musuh mereka dan para pemimpin mereka atau anak-anak mereka. Dengan demikian, kita harus bekerja dengan sungguh-sungguh untuk menyelamatkan mereka dari kondisi yang mereka alami saat ini dan dari permusuhan orang-orang dhalim.

Tidak ada jalan lain menyelamatkan kaum muslimin selain dengan bersatunya muslimin dalam Jama’atul Muslimin merupakan hal yang benar. Untuk itulah kaum muslimin (harus) mengumpulkan saudara-saudara mereka yang tercecer dan menyatukan kalimat mereka. Insya Allah, ini akan menjadi awal mula pertolongan bagi mereka dan sebaliknya menjadi bahaya bagi musuh-musuh mereka. 

Pandangan Anda tentang kondisi muslimin di Palestina secara khusus ?

Kaum muslimin Palestina yang kini tengah melakukan perlawanan terhadap Israel yang melakukan penjajahan di atas negeri mereka. Mereka tidak akan bisa melakukan sesuatu yang bermakna sehingga mereka membutuhkan bantuan dari kaum mulimin di luar Palestina. Mereka tidak membutuhkan pemuda-pemuda karena mereka punya banyak pemuda,tapi mereka butuh bantuan senjata, dukungan moril dan doa, bantuan kesehatan,serta informasi. Inilah kebutuhan-kebutuhan muslimin Palestina, dan dengan terpenuhinya hal-hal tersebut, Insya Alloh waktu pembebasan Al-Quds, tempat Masjid Al-Aqsha berada akan semakin dekat. 

Solusi terbaik untuk mewujudkan kemerdekaan Al Aqsha dan Palestina ?

Kunci pembebasan Al-masjid Al-Aqsha adalah persatuan umat Islam. Suatu hal yang sangat sulit bagi kita untuk dapat menghadapi zionis yang berada dibawah dukungan orang-orang barat, Amerika, dan Eropa tanpa persatuan ummat. Berdasarkan firman Alloh subhaanah wa ta’aala , “perangilah kaum musyrikin secara bersama-sama sebagaimana mereka (bersama-sama) memerangi kalian; maka,perangilah oleh kalian (secara bersama-sama) musyrikin sebagaimana mereka (bersama-sama) memerangi kalian. Mereka bersama-sama dalam satu titik, yaitu kekafiran; Zionis di Palestina, pelaku kejahatan di Amerika, Eropa, dan orang-orang barat, bahkan komunis pun bersatu dan akan selalu bersatu dalam memerangi Islam seperti yang terjadi di Suriah ataupun diluar Suriah,sampai tiba saatnya kaum muslimin menyadari kelemahan mereka dan kembali bersatu atas kalimat yang satu. 

Langkah apa yang harus kita tempuh dalam menolong saudara-saudara kita yang teraniaya di negeri lain ?

Hendaknya orang-orang arab dan  muslim menambah bantuan untuk rakyat Suriah sehingga mereka dapat melanjutkan perlawanan, karena rakyat Lebanon sudah menyelesaikan perlawanan mereka terhadap Muammar Qadzafi,rakyat Mesir sudah menyelesaikan  perlawanan mereka atas Mubarok,rakyat Tunisia sudah menyelesaikan  perlawanan mereka atas Ben Ali,sedangkan akyat Sura masih terus berupaya melakukan perlawanan dengan mengerahkan segala kemampuan mereka agar dapat terlepas dari gurita  permasalahan yang membelit mereka sejak 40 tahun lalu. 

Pesan anda kepada Muslimin atas perjuangan membebaskan al aqsha ?

Mengenai Al-masjid Al-Aqsha, di sana  sudah ada orang-orang yang berjihad untuk membebaskannya. Dan wajib bagi kaum muslimin memberikan dukungan kepada mereka yang berjihad tersebut. Kaum Muslimin, baik di Indonesia, Malaysia dan negeri manapun tidak akan sanggup pergi untuk berjihad di Palestina, namun mereka mampu memberi dukungan kepada para mujahidin di Palestina dengan cara member bantuan harta, moral, serta bantuan medis. Seperti misalnya Indonesia yang tengah bekerja membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza dan mengawasi pelaksanaanya. Ini merupakan bentuk dukungan medis bagi para mujahidin di Palestina. Andai saja negeri-negeri lain seperti Indonesia, terus berdiri bersama rakyat Palestina, di mana mereka memberi dukungan skala internasional, maka hal inilah yang akan membantu insyaAllah mendekatkan upaya pembebasan Al Quds dan Palestina. Inilah bentuk dukungan dan bantuan terhadap Mujahidin dalam upaya mengokohkan mereka di tanah mereka serta membantu mereka membebaskan Al Quds dan Palestina, insyaAllah.

Langkah untuk menyatukan umat di bawah bendera Khilafah ?

Ummat Islam sekarang masih berada dalam kondisi terpecah belah, namun demikian, kita selalu menyeru untuk berada bersatu dan merapatkan barisan karena tanpa rapatnya barisan, muslimin akan terus berpecah-belah dan mudah dikalahkan oleh orang-orang barat dan Amerika. 

* Sheikh Shiyam adalah Mantan Imam Masjidil Aqsha, dan saat ini menjabat sebagai Ketua Rabithah Ulama Palestina

1 comment:

  1. Subhanallah...
    wawancara ini dilakukan dimana ya? tanggal berapa? dan siapa yang mewawancarai?

    ReplyDelete