Thursday, June 13, 2013

Presiden Turki Siap Adakan Dialog dengan Para Demonstran

Presiden Turki telah menyerukan dialog dengan demonstran yag tidak melakukan kekerasan setelah polisi anti huru hara membersihkan Istanbul Square yang dalam dua minggu ini banyak terjadi protes terhadap pemerintah Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan.

Abdullah Gul, yang telah mengambil nada lebih lunak daripada Erdogan selama kerusuhan itu, mengatakan pada hari Rabu bahwa itu adalah tugas pemerintah untuk terlibat dengan kritik, tetapi muncul untuk merapatkan barisan dengan perdana menteri, mengatakan protes kekerasan adalah permasalahan yang berbeda.

Erdogan, yang telah menolak demonstran sebagai dijadwalkan bertemu sekelompok tokoh masyarakat untuk membahas kerusuhan yang dimulai sebagai kampanye damai menentang rencana pembangunan kembali Gezi Taman di Istanbul Taksim Square.

"Jika orang memiliki keberatan ... kemudian untuk terlibat dalam dialog dengan orang-orang, untuk mendengar apa yang mereka katakan tidak diragukan lagi itu adalah tugas kita," kata Gul pada wartawan.

"Mereka yang menggunakan kekerasan adalah sesuatu yang berbeda dan kita harus membedakan mereka ... Kita tidak boleh memberikan kekerasan kesempatan ... Ini tidak akan diizinkan di New York, ini tidak akan diizinkan di Berlin," kata Gul selama kunjungan ke pantai Laut Hitam.

Kerusuhan Taksim

Menurut laporan Aljazeera dan dikutip oleh kantor berita islam MINA, polisi anti huru hara berjuang melawan bentrokan dengan kelompok-kelompok pengunjuk rasa semalam, menstabilkan Taksim Square. Saat fajar, lapangan dipenuhi puing-puing dari barikade yang dibuldoser, nampak taksi menyeberang untuk pertama kalinya sejak masalah dimulai.

Solidaritas Taksim, sebuah kelompok payung untuk para demonstran, mengatakan delegasi yang akan bertemu Erdogan ini tidak representatif dan pertemuan hanyalah simbolis saja.

"Seandainya Solidaritas berbicara dengan siapa pun di grup ini untuk berbagi informasi, pertemuan dengan perdana menteri akan memiliki makna. Sekarang tidak," kata Bulent Muftuoglu, seorang tokoh pejabat Partai Turkey Green.

Malam telah membawa beberapa bentrokan terburuk sejak aksi protes dimulai. Polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan ribuan orang berkumpul di Taksim, termasuk orang-orang dengan pakaian kantor yang berkumpul setelah bekerja, beberapa dari mereka ada yang membawa keluarga dan anak-anak.

Kerumunan tersebar ke jalan-jalan sempit di sekitar Taksim Square, Polisi kemudian meluncurkan serangan gas air mata lagi, siklus berulang sampai angka itu menurun. 

0 komentar:

Post a Comment