Wednesday, January 30, 2013

THAILAND CEGAT 200 MUSLIM ROHINGNYA YANG MENGUNGSI DARI MYANMAR

Pemerintah Thailand telah mencegat kapal yang membawa 200 orang Muslim Rohingya asal Myanmar di dekat pulau Phuket dan menahan para pengungsi.

Para pengungsi Rohingya merapat di Pulau Racha Noi, di distrik Phuket Muang, Selasa (29/1). Angkatan Laut Thailand mengatakan para pengungsi diberi makanan dan air.

Pada Senin, Dewan Keamanan Nasional Thailand Sekjen Paradorn Pattanathabutr menyatakan bahwa Thailand tidak akan lagi mengizinkan manusia perahu Rohingya melarikan diri dari kekerasan etnis di Myanmar untuk memasuki Thailand.

"Angkatan Laut Thailand mulai sekarang akan lebih ketat terhadap mereka dan tidak akan lagi mengizinkan mereka untuk mendarat,". Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah besar pengungsi Muslim Rohingya telah melarikan diri ke Thailand.

Sekitar 800.000 Muslim Rohingya telah dirampas hak-hak kewarganegaraannya karena kebijakan diskriminasi yang menolak hak kewarganegaraan dan membuat mereka rentan terhadap tindak kekerasan, penganiayaan, pengusiran, dan pemindahan.

Pemerintah Myanmar sejauh ini telah menolak Muslim Rohingya untuk menetap di negara bagian Rakhine, meskipun tekanan internasional terus diserukan untuk memberi mereka status kewarganegaraan yang resmi.

Muslim Rohingnya telah mengalami penyiksaan, penelantaran, dan penindasan di Myanmar selama bertahun-tahun. Ratusan Muslim Rohingya diyakini telah tewas dan ribuan telah mengungsi dalam serangan terbaru oleh ekstrimis yang menyebut diri mereka umat Buddha.

Para ekstremis sering menyerang Muslim Rohingya dan telah membakar rumah mereka di beberapa desa di Rakhine. Tentara Myanmar diduga menyediakan bensin untuk membakar rumah-rumah penduduk Muslim, yang kemudian dipaksa untuk melarikan diri.

Menurut Press TV seperti dikutip MINA, pemerintah Myanmar telah dituduh gagal melindungi minoritas Muslim. Pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi juga telah datang untuk sikapnya pada kekerasan. Peraih Nobel Perdamaian tersebut menolak mengecam militer Myanmar atas penganiayaan terhadap para Rohingya.

Rohingya bisa disebut keturunan Muslim Persia, Turki, Bengali, dan Pathan asal, yang bermigrasi ke Myanmar pada awal abad ke-8.

Amnesti International dan Human Rights Watch telah menerbitkan laporan, menyerukan Myanmar untuk mengambil tindakan melindungi Muslim Rohingya melawan ekstrimis.

0 komentar:

Post a Comment