Israel memulai kembali aktivitas penggalian di dekat Kompleks Masjid Al-Aqsa dan membatalkan kunjungan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) yang seharusnya memeriksa pekerjaan pelestarian di Kota Al-Quds pada Senin (20/5).
Kepala Departemen Wakaf Islam di Al-Quds, Syeikh Azzam Al-Khatib mengatakan, Israel memulai penggalian di area tembok Al-Buraq sebelah barat Masjid Al-Aqsa dan daerah istana Umayyah yang berdekatan dengan dinding selatan Masjid Al-Aqsa.
Israel memulai penggalian di area tembok Al-Buraq untuk pembangunan sinagog yang disebut Strauss House. Rencana tersebut telah disetujui oleh Komite Pembangunan dan Perencanaan Distrik Al-Quds yang dikontrol penuh Israel pada 2010 lalu.
Rencananya, pada area tembok Buraq itu akan didirikan bangunan berlantai empat, terdiri dari 944 meter persegi yang akan ditambahkan ke bangunan yang sudah ada dari 772 meter persegi di alun-alun tembok barat tersebut.
Khatib mengungkapkan, Israel juga memulai penggalian baru di kawasan istana Umayyah untuk membangun jaringan jembatan dan tangga besi di wilayah bersejarah itu sebagai akses menuju fasilitas yang disebut Israel sebagai 'Kuil Kedua'.
Sementara itu, seorang pejabat Israel mengatakan, Israel keberatan dengan usulan Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad Al-Malki untuk mengadakan kunjungan UNESCO sebagai penyelidikan dari tindakan penjajahan di kota Al-Quds.
"Jadi kami meminta hentikan kunjungan UNESCO itu," kata pejabat Israel seperti dilansir Saudi Gazette.
Sebelumnya, sebulan yang lalu, kantor pusat UNESCO di Paris mengumumkan akan mengirim para ahli ke Al-Quds pada pertengahan Mei ini untuk memeriksa keadaan konservasi dinding Kota Al-Quds yang merupakan salah satu situs warisan dunia.
Pertengahan bulan yang lalu, Jordan dan Palestina yang didukung oleh negara-negara Arab berhasil menekan Israel untuk pertama kalinya sejak 2004 agar menerima dan memfasilitasi misi ahli UNESCO untuk menyelidiki dan menilai status warisan budaya kota tua Al-Quds dan dindingnya.
Masjid Al-Aqsa dan Al-Quds adalah satu kesatuan. Al-Quds meliputi seluruh tembok yang mengelilingi kompleks Masjid Al-Aqsha. Saat ini Al-Quds berada di bawah penjajahan Israel yang memulai penjajahannya atas Palestina sejak 1948 lalu.
Masjid Al-Aqsa merupakan tempat paling suci ketiga bagi umat muslim, hal ini berkaitan dengan peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Salam, dimana Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Salam naik ke Sidaratul Muntaha melalui tempat itu.
Yayasan Al-Aqsa mendesak dunia Arab dan Islam untuk lebih waspada terhadap pelanggaran penjajah Israel yang terus meningkat dan mempercepat untuk melindungi Masjid Al-Aqsa.
Menurut laporan kantor berita IINA, misi itu seharusnya mulai berjalan pada Rabu lalu (15/5) dan harus menyajikan laporan serta rekomendasi sebelum 1 Juni 2013, sesaat sebelum acara Konferensi World Heritage Committee ke-37 digelar. Namun, otoritas Israel telah melakukan penghentian terhadap kunjungan UNESCO itu.
0 komentar:
Post a Comment