Banyak
orang mikir kali yah kalau sudah rajin sholat, rajin ibadah, pasti “tiket” ke
syurga sudah di kantong, seperti dia sudah yakin sekali bahwa syurga pasti
dimasukinya. Kebanyakan orang lupa bahwa bukan ibadahnya yang menyebabkan dia
dapat dimasukan ke dalam syurga, tapi semat-mata karunia Allah SWT. Menagapa?
Coba kita lihat uraian berikut ini.
Betapapun
banyak amal yang kita lakukan, tak sebanding dengan umur yang telah diberikan
Allah SWT pada kita, menurut perkiraan kita, kita sudah beramal banyak,
nyatanya jika dihitung secara cermat, ibadah kita ternyata hanya sedikit
sekali. Faktanya dari kehidupan sehari-hari, waktu untuk tidur kita lebih
banyak dibandingkan waktu ibadah.
Coba
saja hitung dalam setiap hari, misalnya, sholat sehari semalam 5 waktu kali
rata- rata 6 menit, di jumlah hanya 30 menit saja kita sholat sehari semalam.
Sedang kita tidur setiap hari rata-rata 6-8 jam ! Minim sekali ibadah kita pada
Allah, itupun belum tentu diterima Allah, apa lagi kalau dibarengi dengan riya,
maka ibadah kita tak bernilai apapun, nilai ibadah kita nol, kalau dibarengi
dengan riya, ingin dipuji atau alasan lainnya yang bukan karena Allah SWT.
Dan
kalau mau dihitung-hitung, rasanya tak pantas kita mendapat syurga, tak pantas
kita dimasukan ke dalam syurga di akherat nanti, mengapa? Karena ibadah kita
sedikit sekali, sedangkan dosa kita banyak sekali, hampir tiap hari dosa kita
lakukan, ada aja dosa yang kita lakukan, entah dosa kecil yang tidak kita
merasa melakukan sampai dosa yang sengaja dilakukan.
Dari
dosa yang disebabkan anggota tubuh, seperti mata, telinga, mulut, tangan, kaki,
hati dan lain sebagainya. Mata berdosa dengan melihat yang bukan haknya,
telinga berdosa dengan mendengar hal-hal yang tak baik, mulut berdosa dengan
kata-kata yang menyakiti hati orang lain , ghibah dan fitnah, begitu juga
tangan dan kaki juga berdosa ketika digunakan pada jalan yang dimurkainya.
Sedangkan hati ikut berdosa karena, telah merendahkan orang lain dan
mengunjingkannya, walaupun tidak dikatakannya.
Jangan
pernah beranggapan bahwa kalau kita masuk syurga (ingat, kalau !) itu karena
ibadah kita, bukan, bukan ibadah kita yang menyebabkan kita masuk syurga, tapi
kasih sayang Allah semata. Karena kalau ibadah yang menyebabkan kita masuk
syurga, malu kita ! Ibadah kita amat sangat sedikit sekali, dan kalau untuk
membalas satu aja dari karunia Allah yang kita terima selama di dunia, tak akan
terbalas, apa lagi untuk mendapatkan syurgaNya.Jadi, masuk syurga atau tidaknya
kita nanti, itu urusan Allah, itu hak Allah, kewajiban kita hanya menjalankan
perintahNya titik ! Di luar itu, bukan urusan kita.
Bayangkan
aja, dari usia yang begitu banyak setelah di total kurang lebih hanya 5 tahun,
itu akumulasi dari sholat kita yang hanya 6 menit setiap waktunya atau (6 menit
X 5 waktu ) 30 menit setiap harinya, mari kita hitung: Satu tahun itu 365 hari
dibagi dengan waktu 30 menit setiap harinya kita sholat, maka akan di dapat
hanya kurang lebih 12 hari dalam setahun kita sholat. Nah kalau usia kita
misalnya, tarulah mencapai usia 60 tahun, berarti 60 di bagi 12 akan di dapat
angka 5, ya hanya 5 tahun dalam asumsi usia 60 tahun, kalau itu jadikan
porsentase, maka kita dapatkan angka 5:60X100% = 8,33 %.
Bayangkan,
kita sholat hanya 8,33 % dari seluruh usia kita yang di asumsikan 60 tahun,
itupun dihitung sejak nol tahun, padahal kita mengetahui kewajiban sholat baru
jatuh pada usia akil baligh, kurang lebih rata-rata usia 15 tahun.
Kalau
dipakai rumusan rata-rata ini, maka hitungannya adalah asumsi usia dikurangi
usia baligh di bagi dua belas yaitu 60-15= 45 : 12= 3,75 tahun, jadi lebih
sedikit lagi. Kalau di jadikan prosentase 3,75:60 X100%= 6,25 %, nah bayangkan,
dalam asumsi usia 60 tahun kita hanya sholat, 3,75 tahun alias hanya 6,25 % !
Itupun kalau sholatnya lengkap 5 waktu setiap harinya dari mulai balig sampai
usia 60 tahun, kalau sholatnya bolong-bolong, ya tentu lebih sedikit lagi
waktunya untuk sholat.
Nah
inilah makanya nabi mengajarkan kita untuk sholat nawafil, sholat-sholat
sunnat, seperti sholat rawatib, sholat sunnah tahajud, witir, tarawih, sholat
sunnat wudhu dan lain sebagainya, itulah fungsi sholat sunnat, “menambal”
sholat-sholat wajib kita, yang bisa saja “bolong-bolong”, bolongnya bukan hanya
benar-benar meninggalkan sholat atau niat sholatnya yang salah, bukan karena
Allah, tapi riya.
Kembali
kepada perhitungan waktu sholat, untuk perempuan lebih sedikit lagi waktu yang
dipergunakan untuk ibadah sholat, sebab perempuan akan mendapat “tamu bulanan”,
yang rata-rata tarulah 10 hari perempuan tiap bulannya tidak sholat karena
mendapat “tamu bulanan “, kalau dihitung 10 (hari) X 6 (menit) X 5 (waktu) =300
menit berkurang setiap bulan, kalau setahun, 300 X 12= 3600 menit, kalau 60
tahun berarti 3600X 60 =216000 menit berkurannya. 216000 menit : 24 = 9000 hari,
kalau dijadikan bulan 9000 : 30= 300 bulan, kalau dijadikan tahun di dapat(300
: 12 ) 25 tahun !
Jadi
untuk perempuan asumsi ibadahnya dalam usia 60 tahun di kurangi usia balig lalu
dikurangi akumultif “tamu bulanan”nya yaitu 60-15-25 = 20 : 12= 1,66 tahun !
Kalau dijadikan prosentase 1,66:60X100%=2,77 %. Dengan hasil perhitungan ini,
wanita secara rata-rata dalam asumsi usianya yang 60 tahun sholat hanya 1,66
tahun atau hanya 2,77 % saja ! Astagfirullah Hal adziim !
Makanya
Nabi pernah bersabda : “ Dalam ibadah sholat wajib secara rata-rata lelaki
”melibihi “ perempuan” Maaf perempuan jangan marah dulu, banyak kelebihan lain
yang dimiliki perempuan di bandingkan laki-laki, misalnya hadist yang berbunyi
: “ Syurga di bawah telapak kaki Ibu “ hadist yang lain berbunyi : “ Dunia
adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita yang sholeha “
Bahagialah wahai kaum wanita, syurga dan dunia ada di tanganmu, yang bicara
bukan saya, Nabi sendiri melalui sabdanya !
Kembali
pada ibadah kita, yang bila data atau perhitungan di atas kita jadikan acuan,
niscaya kita malu, malu dan malu sekali pada Allah SWT, ibadah yang begitu
sedikit minta syurga, terkadang minta syurganyapun tak tanggung-tanggung,
syurga Firdaus, syurga tertinggi yang tempatnya para rosul dan nabi. Dengan
fakta-fakta tersebut, maka jika di akherat nanti kita masuk syurga, itu
semata-mata hanya karunia Allah, bukan karena amalan kita, amalan kita tak
cukup untuk memasuk kita ke dalam syurga, amalan kita tak pantas memasukan kita
ke syurga, lagi-lagi itu hanya karunia Allah pada kita, itu hanya karena Allah
Maha Pengasih dan Maha Penyayang pada kita, kalau tidak karena karunia Allah,
maka kita pantasnya di masukan ke neraka !
Mari
kita bermohon kepada Allah, agar Dia memberikan karuniaNya kepada kita, bukan
karena ibadah kita, tapi karuniaNya ! Ya Tuhan kami, berikanlah kami
keselamatan di dunia dan kebahagaian di akherat dan selamatkanlah kami dari
neraka . Amin. Ya Alllah, hamba tak pantas masuk syurgaMu, tapi ya Allah, hamba
tak sanggup menahan panasnya api nerakaMu, jangan api di nerakaMu ya Allah, api
di dunia saja, sudah dapat menghancur leburkan daging dan tulang belulang hamba
menjadi debu !
Ya
Allah, lindungi hamba dari azab kubur dan nerakaMu. Hamba memang tak pantas
masuk syurgaMu, tapi nerakaMu, hamba tak mampu membayangkan panasnya, apa lagi
memasukinya. Api dunia saja sudah dapat membakar seluruh tubuh kami dan dapat
menghancurkan kami menjadi abu, apalagi api nerakaMu, yang kalau dihitung
dengan derajatnya, nyaris tak terhitung ! Maka, ya Allah, selamatkan hamba dari
nerakaMu ya Allah, masukan hamba ke dalam syurgaMu yang penuh kenikmatan. Amin.
Ya
Allah, hamba memang tak pantas masuk syurgamu, malu hamba masuk syurgamu dengan
amalan yang sedikit hamba miliki, tapi kemana hamba minta syurga, kecuali
padaMu? Kemana hamba memohon ampun, kecuali kepadaMu? Benar-benar hamba malu,
jika dimasukan ke dalam syurgaMu, karunia mata saja tak dapat hamba
membalasnya, apa lagi syurgamu yang penuh dengan kenikmatan yang tak terpikir
oleh manusia.
0 komentar:
Post a Comment