Departemen Kepolisian New York (NYPD)
yang mempunyai program memata-matai
Muslim menuai sorotan setelah
adanya protes dari pengacara
hak-hak sipil yang mengajukan
keluhan terhadap departemen itu.
Gugatan telah
diajukan oleh American Civil Liberties Union (ACLU) bersama-sama dengan New
York Civil Liberties Union (NYCLU) dan Creating Law Enforcement
Accountability & Responsibility (CLEAR). Mereka
telah membantah kebijakan dan praktek NYPD yang menargetkan seluruh komunitas
Muslim karena adanya langkah diskriminatif dan pengawasan yang mencurigakan".
Menurut berita
dari Press TV, pengaduan mendesak hakim federal untuk menyatakan praktik Departemen
Kepolisian sebagai langkah
yang inkonstitusional dan
meminta hakim untuk memerintahkan polisi
agar menghentikan pengawasan serta
menghapusnya catatan dalam arsip
polisi.
"NYPD secara rutin melanggar hak-hak sipil Muslim di New York dengan mengoperasikan sebuah program yang inkonstitusional terhadap agama dan melakukan program pengawasan yang terlalu berlebihan," kata seorang penggugat.
Para pengunjuk rasa bergerak menuju markas polisi di Manhattan setelah pengacara hak-hak sipil mengajukan gugatan itu.
Gugatan hak-hak sipil mengungkapkan bahwa polisi satuan demografi telah merekam jejak aktivitas muslim dalam 4000 lebih laporan dalam tiga tahun terakhir. Setidaknya ada 200 rekaman pembicaraan dalam kunjungan rahasia oleh polisi dan informan. Satu informan polisi nantinya akan dibayar oleh NYPD untuk memata-matai Muslim, cara ini disebut sebagai langkah “ciptakan dan tangkap”.
Surat gugatan menyatakan bahwa program mata-mata melarang warga untuk bebas menjalankan agama mereka. Ini adalah tindakan hukum yang ke tiga diajukan terhadap program pengawasan Muslim.
Sebelumnya ada sebuah laporan yang melaporkan bahwa NYPD memperoleh dokumen yang membentuk sebuah database yang merekam segala aktivitas muslim amerika termasuk diantaranya dimana muslim tinggal, dimana mereka membeli bahan makanan, apa kafe internet yang mereka gunakan dan di mana mereka menonton olahraga.
Puluhan masjid
dan kelompok mahasiswa telah disusupi, dan polisi telah membangun profil rinci profil
dari orang Maroko, Mesir, Albania dan kelompok etnis lokal
lainnya. (T/P05)
0 komentar:
Post a Comment