Apa
yang melatarbelakangi Anda membaiat Syeikh Muhyiddin Hamidy sebagai Imamul
Muslimin
Saya
menetapi Jama’ah Muslimin setelah melakukan kunjungan dan silaturahim dengan
ikhwan-ikhwan di Jama’ah Muslimin di beberapa daerah. Saya juga mendapat
berbagai dukungan dari ikhwan-ikhwan selama kunjungan tersebut.
Saya
juga diberi kepercayaan dari mereka tentang janji untuk perjuangan pembebasan
Al Quds di mana Masjid Al-Aqsha berada. Oleh karenanya, saya membaiat Syeikh
Muhyiddin Hamidy dan berjanji untuk berjalan di atas dua hal penting. Pertama,
menolong dakwah Islam dan Muslimin di masyarakat Indonesia dan luar Indonesia.
Kedua, bekerja secara sungguh-sungguh dalam membebaskan serta menyelamatkan Al
Quds, Al Aqsha, dan Palestina.
Apa
pandangan Anda tentang syariat Jama’ah Muslimin ?
Jama’ah
Muslimin adalah sekumpulan dari kaum muslimin yang berdakwah kepada Allah di
atas manhaj yang lurus serta menyebarkan Islam di antara manusia melalui
pendirian pesantren, masjid, perguruan tinggi, melalui ceramah-ceramah,
seminar, konferensi, dan sebagainya. Mereka adalah Jama’ah Muslimin, kedudukan
mereka seperti kedudukan sekumpulan muslimin lainnya, baik di Mesir, Malaysia, Palestina,
Suriah, Lebanon, Libya, Tunisia, Maroko, Aljazair, dan negeri-negeri lainnya.
Dengan
demikian, mereka dalah sekelompok dari kelompok-kelompok tersebut yang membawa
misi serta tanggungjawabnya dan menyebarluaskan Islam di lingkungan dan
negerinya serta bekerja untuk membantu kaum muslimin yang membutuhkan.
Langkah
apa yang anda lakukan dalam mendakwahkan Al Jama’ah ?
Selama
saya tinggal bersama mereka, di sana lah saya dapat berpindah dari satu daerah
ke daerah lainnya, seperti saya yang saat ini berada di Cileungsi kemudian saya
akan pergi ke Bandung dan Lampung dan beberapa daerah lainnya Insya Allah.
Dakwah
tersebut merupakan dakwah mereka di negeri mereka, dan saat saya keluar
(Indonesia) dakwah saya adalah dakwah Islam untuk keluarg saya dan penduduk
Palestina. Saya mendakwahkan Islam dan bagi siapa saja yang mampu untuk
menetapi Al Jama’ah maka hendaklah ia menetapinya, dan bagi siapa yang tidak
sanggup yang terpenting bagi mereka adalah tetap dalam manhaj Islam.
Kesan
setelah menetapi Jama’ah Muslimin ?
Sebagai
seorang muslim yang jumlahnya banyak dengan keberadaan saudara-saudaranya dan
menjadi sedikit dengan hawa nafsunya, (di dalamnya) saya merasa di sinilah saya
saat ini. Saya tidak merasakan kesendirian. Namun Saya berada di dalam Jama’ah
yang banyak.
Pandangan
Anda tentang kondisi muslimin saat ini ?
Kondisi
muslimin saat ini, sebagian dari mereka masih kurang ada kepedulian. Ada dari
mereka yang tertindas di Myanmar, Irak, Pakistan, Afghanistan, Palestina,
Suriah, dan negeri mualim lainnya. Mereka tertindas oleh musuh-musuh mereka dan
para pemimpin mereka atau anak-anak mereka. Dengan demikian, kita harus bekerja
dengan sungguh-sungguh untuk menyelamatkan mereka dari kondisi yang mereka
alami saat ini dan dari permusuhan orang-orang dhalim.
Tidak
ada jalan lain menyelamatkan kaum muslimin selain dengan bersatunya muslimin
dalam Jama’atul Muslimin merupakan hal yang benar. Untuk itulah kaum muslimin
(harus) mengumpulkan saudara-saudara mereka yang tercecer dan menyatukan
kalimat mereka. Insya Allah, ini akan menjadi awal mula pertolongan bagi mereka
dan sebaliknya menjadi bahaya bagi musuh-musuh mereka.
Pandangan
Anda tentang kondisi muslimin di Palestina secara khusus ?
Kaum
muslimin Palestina yang kini tengah melakukan perlawanan terhadap Israel yang
melakukan penjajahan di atas negeri mereka. Mereka tidak akan bisa melakukan
sesuatu yang bermakna sehingga mereka membutuhkan bantuan dari kaum mulimin di
luar Palestina. Mereka tidak membutuhkan pemuda-pemuda karena mereka punya
banyak pemuda,tapi mereka butuh bantuan senjata, dukungan moril dan doa, bantuan
kesehatan,serta informasi. Inilah kebutuhan-kebutuhan muslimin Palestina, dan
dengan terpenuhinya hal-hal tersebut, Insya Alloh waktu pembebasan Al-Quds,
tempat Masjid Al-Aqsha berada akan semakin dekat.
Solusi
terbaik untuk mewujudkan kemerdekaan Al Aqsha dan Palestina ?
Kunci
pembebasan Al-masjid Al-Aqsha adalah persatuan umat Islam. Suatu hal yang
sangat sulit bagi kita untuk dapat menghadapi zionis yang berada dibawah
dukungan orang-orang barat, Amerika, dan Eropa tanpa persatuan ummat. Berdasarkan
firman Alloh subhaanah wa ta’aala , “perangilah kaum musyrikin secara
bersama-sama sebagaimana mereka (bersama-sama) memerangi kalian; maka,perangilah
oleh kalian (secara bersama-sama) musyrikin sebagaimana mereka (bersama-sama) memerangi
kalian. Mereka bersama-sama dalam satu titik, yaitu kekafiran; Zionis di
Palestina, pelaku kejahatan di Amerika, Eropa, dan orang-orang barat, bahkan
komunis pun bersatu dan akan selalu bersatu dalam memerangi Islam seperti yang
terjadi di Suriah ataupun diluar Suriah,sampai tiba saatnya kaum muslimin
menyadari kelemahan mereka dan kembali bersatu atas kalimat yang satu.
Langkah
apa yang harus kita tempuh dalam menolong saudara-saudara kita yang teraniaya
di negeri lain ?
Hendaknya
orang-orang arab dan muslim menambah
bantuan untuk rakyat Suriah sehingga mereka dapat melanjutkan perlawanan, karena
rakyat Lebanon sudah menyelesaikan perlawanan mereka terhadap Muammar
Qadzafi,rakyat Mesir sudah menyelesaikan
perlawanan mereka atas Mubarok,rakyat Tunisia sudah menyelesaikan perlawanan mereka atas Ben Ali,sedangkan
akyat Sura masih terus berupaya melakukan perlawanan dengan mengerahkan segala
kemampuan mereka agar dapat terlepas dari gurita permasalahan yang membelit mereka sejak 40
tahun lalu.
Pesan
anda kepada Muslimin atas perjuangan membebaskan al aqsha ?
Mengenai
Al-masjid Al-Aqsha, di sana sudah ada
orang-orang yang berjihad untuk membebaskannya. Dan wajib bagi kaum muslimin
memberikan dukungan kepada mereka yang berjihad tersebut. Kaum Muslimin, baik
di Indonesia, Malaysia dan negeri manapun tidak akan sanggup pergi untuk
berjihad di Palestina, namun mereka mampu memberi dukungan kepada para
mujahidin di Palestina dengan cara member bantuan harta, moral, serta bantuan
medis. Seperti misalnya Indonesia yang tengah bekerja membangun Rumah Sakit
Indonesia di Gaza dan mengawasi pelaksanaanya. Ini merupakan bentuk dukungan
medis bagi para mujahidin di Palestina. Andai saja negeri-negeri lain seperti
Indonesia, terus berdiri bersama rakyat Palestina, di mana mereka memberi
dukungan skala internasional, maka hal inilah yang akan membantu insyaAllah
mendekatkan upaya pembebasan Al Quds dan Palestina. Inilah bentuk dukungan dan
bantuan terhadap Mujahidin dalam upaya mengokohkan mereka di tanah mereka serta
membantu mereka membebaskan Al Quds dan Palestina, insyaAllah.
Langkah
untuk menyatukan umat di bawah bendera Khilafah ?
* Sheikh Shiyam adalah Mantan Imam Masjidil Aqsha, dan saat ini menjabat sebagai Ketua Rabithah Ulama Palestina
Subhanallah...
ReplyDeletewawancara ini dilakukan dimana ya? tanggal berapa? dan siapa yang mewawancarai?